Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menjadi Korban Copet: Dipepet, Ditodong, Dibuntuti, Didorong, Bersitegang

15 Juni 2021   17:50 Diperbarui: 15 Juni 2021   19:08 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat sampai di Stasiun Depok Lama, saya didorong oleh seseorang, yang mungkin saja dilakukan oleh pencopet yang gagal. Mungkin karena kesal, dia lampiaskan dengan mendorong saya.

Saya pun terjatuh dengan posisi telentang di peron. Alhamdulillahnya saya tidak mengalami luka apa-apa. Beberapa penumpang bertanya tentang kondisi saya, yang saya jawab baik-baik saja.

Saya pun bangkit dan memperhatikan tas saya sobek agak panjang bekas disilet. Waktu itu modus seperti ini sudah menjadi pembicaraan umum. Saya bersyukur, siletnya itu tidak melukai tangan saya. Entah kalau itu terjadi.

Di lain waktu, saya bareng teman saya naik kereta di siang hari. Penumpang tidak terlalu ramai. Ketika kereta siap-siap melaju dari Stasiun Depok Baru, tiba-tiba saya mendengar penumpang yang duduk tidak jauh dari saya berteriak karena kalungnya dijambret dari balik jendela.

Pelakunya entah tertangkap atau tidak, karena dulu arah ke luar tidak seketat sekarang. Dulu, masih bisa lari dan menyeberang bersembunyi di sekitar rumah penduduk. Kalau sekarang mah sudah bisa langsung ditangkap.

Berkaca dari pengalaman itu, berhati-hatilah. Jangan memakai perhiasan yang terlalu mencolok, yang bisa menggoda seseorang menjadi gelap mata.

Kalau perlu perhiasannya disembunyikan di balik baju. Atau kalau perlu tidak usah pakai perhiasan jika menggunakan transportasi umum yang ramai penumpang.

Demikian bebetapa pengalaman saya saat menjadi korban. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun