Nah, kebetulan lagi, kawan saya sesama komunitas Mapiptek (Masyarakat Penulis Iptek) mampir ke rumah. Ia mengaku bersepeda dari rumahnya ke rumah saya dengam waktu tempuh sekitar 30 menit. Hmmm... termasuk dekat dong itu.
Saya suguhi kue bolu kukus ubi ungu yang masih hangat dan segelas air putih dingin seperti yang diinginkannya.
"Ayo cobain kue bolu kukus ubi ungu bikinan gue," kata saya.
Kawan saya pun mengambil sepotong, lalu digigitnya. "Kuenya enak. Benaran enak," jawabnya sambil menikmati sensasi setiap gigitannya hingga habis.
"Ubinya diblender?" tanyanya.
"Kagak pake blender. Kan direbus dulu, baru gue hancur-hancurin pakai garpu atau bisa juga dengan remas-remas," kata saya.
Kebetulan ketiga, ada tamu saya yang mampir ke rumah. Ini ibu pemulung yang biasa mampir. Saya suguhi kue bolu kukus, dan katanya enak.
Fix ya, kalau sudah tiga orang luar bilang enak berarti kue bikinan saya ini enaklah ya. Setidaknya ya tidak mengecewakan.Â
Hari ini pun jadi terasa indah meski berselimutkan mendung. Tidak ada kegalauan, apalagi kegagalan.
Buat level pemula seperti saya jelas ini "prestasi" yang harus saya apresiasi. Kalau bukan saya, siapa lagi? Hahaha...
Ubi ungu? Ternyata, selain nikmat, ubi ungu juga memiliki beragam manfaat. Mulai dari menjaga berat badan hingga menurunkan tekanan darah tinggi.Â