Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tata Kelola RS Serahkan pada Ahli Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit

9 Juni 2021   09:56 Diperbarui: 9 Juni 2021   10:48 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maju dan berkembang tidaknya suatu rumah sakit, entah milik pemerintah atau swasta, tidak lepas dari peran Ahli Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit. Di tangan para ahli ini, pengelolaan rumah sakit berjalan atau tidak.

Ya, interaksi di rumah sakit tidak melulu berkaitan dengan pelayanan kesehatan dan pengobatan yang berelasi erat dengan pasien. 

Ada tenaga kesehatan yang tidak saja memiliki kemampuan merawat dan melayani pasien tapi juga mempunyai keahlian manajerial. 

Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah Ahli Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit, yang memiliki kemampuan dan kompeten dalam keahlian managerial untuk menjalankan dan bekerja pada suatu instansi kesehatan.

Jika dulu, yang memegang kendali atas administrasi dan managemen rumah sakit adalah orang yang memiliki background administrasi atau managemen keuangan, maka kini lulusan dari prodi Administrasi Rumah Sakit. 

Lulusan ini adalah seorang yang menguasai managerial rumah sakit yang juga paham betul dan memiliki pengetahuan tentang rumah sakit.

Pentingnya tenaga kesehatan ini pun mendorong terbentuknya Ikatan Ahli Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (IAMARSI). 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Minggu (6/6/2021) kemarin, pengurus Ikatan Ahli Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (IAMARSI) masa bakti 2021-2024 dikukuhkan dan dilantik. 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh IAMARSI dan Ikatan Alumni Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit FKM UI (IKAMARS FKM UI) bekerja sama dengan RS Brawijaya.

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Prof. Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, MSc, dalam sambutannya menyampaikan, para Ahli Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia diyakininya adalah para pemimpin rumah sakit yang berakhlak mulia yang mampu berkontribusi terhadap upaya pengembangan pelayanan kesehatan di Indonesia.

Program Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit Universitas Indonesia sendiri memang berada dalam naungan FKM UI. Lulusan dari program ini akan menyandang gelar MARS atau Magister Administrasi Rumah Sakit. 

Pada dasarnya, program studi ini memang bertujuan untuk menghasilkan seorang pimpinan rumah sakit yang profesional dan berkualitas agar dapat berkontribusi bagi pengembangan pelayanan kesehatan di Indonesia.

Program studi ini sejalan dengan UU N0. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Dalam pasal 34 UU ini disebutkan Kepala Rumah Sakit harus mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan. 

Sejalan dengan hal tersebut, dalam Pasal 36 dinyatakan setiap RS harus menyelenggarakan tata kelola RS dan tata kelola klinis yang baik.

Tentu saja hal itu bertujuan agar terjadinya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan RS serta pengaturan hak dan kewajiban masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan.

"Kami berharap pengurus IAMARSI menjalankan tugasnya dengan berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan yang unggul sehingga menghasilkan mutu pengelolaan rumahsakit yang berdaya saing global," katanya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Anggota Dewan Pembina IAMARSI dan Dewan Pembina IKAMARS FKM UI Dr. dr. Supriyantoro, SpP, MARS, yang hadir dalam kesempatan itu, mengingatkan para manajer rumah sakit jangan terlalu sibuk dengan urusan internal rumah sakit. 

Ia juga mengingatkan, di tengah banyaknya profesi dan jenis usaha yang kolaps akibat era industri 4.0, bidang kesehatan diyakini tidak akan banyak terkena imbasnya. Bagaimanapun, sektor kesehatan masih tetap dibutuhkan karena layanan ini membutuhkan sentuhan kemanusiaan.

"Digitalisasi telah menggerus banyak profesi dan bidang usaha tertentu. Tetapi bidang kesehatan dapat menjadi perkecualian. Namun, dengan adanya perkembangan teknologi, profesi di bidang kesehatan tak akan menjadi korban," katanya dalam pelantikan pengurus IAMARSI 2021-2024 secara virtual, Minggu (6/6/2021).

Karena itu, para manajer rumah sakit harus juga beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital. Terlebih saat ini, di tengah pandemi Covid-19, masyarakat banyak menginginkan berobat tanpa harus ke rumah sakit.

Dikatakan, manajer rumah sakit sebaiknya harus sering melihat berkembangan dunia luar seperti bisnis perbankan, hotel dan bisnis lainnya agar tidak tertinggal.

Ia pun meminta agar IAMARSI yang beranggotakan para tenaga ahli manajemen dan administrasi rumah sakit dari berbagai latar belakang perguruan tinggi bisa beradaptasi untuk meningkatkan tata kelola rumah sakit dan pelayanan kesehatan di Indonesia.

Anggota IAMARSI ini dengan beragam almamaternya. Namun, ia mengingatkan, dalam kepengurusan para pengurus harus melepas baju almamaternya. Tidak ada pengkotak-kotakan lulusan UI, UGM, Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, atau perguruan tinggi lainnya.

Dia berharap, perkumpulan ini bisa meningkatkan tata kelola RS dan pelayanan kesehatan di Indonesia. Ia pun mendorong para anggotanya untuk terus mengembangkan keahlian dan keilmuan. Karena sebagai organisasi profesi, salah satu tugasnya memelihara ilmu para anggotanya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Terkait arahan ini, Ketua Umum IAMARSI, dr. Hariyadi Wibowo, SH, MARS, mengajak para anggota IAMARSI untuk bersatu padu berkontribusi membangun bidang kesehatan bangsa Indonesia. 

Menurutnya, saat ini rumah sakit benar-benar mendapat sorotan terkait pelayanan kesehatan. Terutama saat terjadi pandemi Covid-19 yang semua perhatian terpusat pada layanan yang digelar di rumah sakit. 

"Kita perlu bersinergi, berkonsolidasi agar ke depan, IAMARSI menjadi organisasi profesi yang setara dengan IDI, PDGI, dan lainnya, dalam rangka mewadahi teman-teman para manajer RS. Saya yakin kita mampu berperan dalam menyehatkan bangsa," jelas Hariyadi yang juga Ketua Umum IKAMARS FKM UI. 

Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) dr. Kuntjoro Adi Putranto, M.Kes, yang hadir dalam kesempatan itu, berharap kepengurusan IAMARSI ini dapat semakin memajukan RS di Indonesia, meningkatkan layanan, manfaat, dan kinerja keuangan RS. 

"Persi dan IAMARSI harus terus bekerja sama, saling mengisi dan menguatkan untuk memajukan perumahsakitan Indonesia," ujarnya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Pada kesempatan yang sama, Wakil Sekjen II IAMARSI yang juga CEO RS Premier Bintaro, dr. Martha Siahaan, MARS, MHKes, mengatakan, rumah sakit harus berpikir out ox the box agar bisa bertahan di tengah gempuran pandemi Covid-19 dan serbuan teknologi yang kian maju.

Itu sebabnya, RS Premier Bintaro beberapa kali menggelar webinar yang menghadirkan para pembicara lintas sektor, seperti dari bisnis penerbangan, asuransi, dan perhotelan. 

"Tujuannya agar kita bisa belajar bagaimana strategi mereka bisa bertahan dan tetap berkembang di tengah pandemi, agar kita yang bergerak di bidang perumahsakitan juga bisa thinking out of the box dalam mengembangkan RS," kata dr Martha.

Adapun susunan pengurus IAMARSI masa bakti 2021- 2024, adalah sebagai berikut. 

Ketua Umum: dr Hariyadi Wibowo, SH, MARS Wakil Ketua Umum: I dr. I Gusti Bagus Agung Juniantara, SpOT, MARS
Wakil Ketua umum II: dr. Kasil Rochmad, MMRS
Sekretaris Jenderal: dr Nungky Nurkasih K, MS, M.Kes
Wakil Sekretaris Jenderal I:  dr. Eunike Marliana Sumitro, M.Kes
Wakil Sekretaris Jenderal II: dr. Martha Siahaan, MARS, MHKes
Bendahara Umum:  Drg. Avy Permata Sari, SpKGA, MARS
Wakil Bendahara I: dr. Mira Puspitasari, MARS Wakil Bendahara II: Julia Indriaty, SKM, MARS.

Usai pelantikan kepengurusan, kegiatan dilanjutkan dengan webinar terkait tata kelola manajemen rumah sakit di era 4.0, yang menghadirkan pembicara dr. Hanna Permana Subanegara, MARS. (Pakar & Konsultan Manajemen Rumah Sakit), dan Rima Fatmasari, S.Si, Apt., MARS (Direktur Operasional PT. Brawijaya Investama).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun