"Katakanlah (Muhammad), "Jelajahilah bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu". (Al-An'am: 13)
"Katakanlah (Muhammad), "Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa." (An-Naml: 69)
Ustadz juga mengajak kita untuk selalu bersabar dan bersyukur dalam situasi apa pun dan dalam kondisi bagaimana pun. Sabar dan syukur adalah dua senjata bagi seorang mukmin dalam mengarungi kehidupan di dunia.Â
Sebaliknya, jika kita tanamkan sabar dan syukur dalam hati kita, maka kita akan meraih ridha Allah dan pahala yang besar di kehidupan akhirat.
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun." (Al-Baqarah: 155-156).
Ketika selama sebulan mampu menuntaskan puasa ramadhan, seharus kita mampu menjalani segala ujian yang menimpa kita. Belajar pada peristiwa-peristiwa sebelumnya.Â
Setelah berpuasa selama sebulan penuh, hendaknya ajaran nilai-nilai keshalihan individual dan nilai-nilai keshalihan sosial tetap melekat pada diri kita, sehingga kita pun benar-benar kembali ke fitrah.
Penting bagi kita untuk menginstropeksi diri apa saja yang sudah ditingkatkan selama bulan Ramadhan dan apa saja yang masih belum. Kendati Ramadhan telah usai, namun kebaikan-kebaikan yang dilakukan selama bulan ramadhan sebisa mungkin tetap bisa dijalankan.
Idul Fitri di tengah pandemi ini juga menjadi media pembelajaran bagi kita untuk benar- benar menjadi manusia yang tidak hanya saleh secara pribadi, Â tetapi juga sholeh secara sosial yang akhirnya akan mengantarkan menjadi hamba Allah yang sejati.
Di pengujung kutbah, ustadz mengajak kita untuk mendoakan saudara-saudara kita di Palestina dan memohonkan kepada Allah untuk memberikan pertolongan kepada mereka khususnya, juga kepada kaum muslimin dan muslimat lainnya di dunia.