Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jaga Berat Badan, Perdebatan antara yang Ingin Kurus versus Ingin Gemuk

23 April 2021   22:13 Diperbarui: 23 April 2021   23:01 1600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi, pola makan aja gak cukup harus diimbangi dengan olahraga. Harus rutin olahraganya. Jangan olahraga Sabtu dan Minggu doang," timpal Stevani mengutip perkataan dokter yang memeriksanya.

istimewa
istimewa
"Iya,  pola makan aja dibenerin. Gue udah beberapa hari ini nggak makan nasi. Lebih banyak makan sayur, lauk. Gue gendut juga ini perut," kata kawan, yang juga tetangga jauh, Dewi Syafrianis.

Ashriati, juga termasuk berat badannya berlebih. Ia mengaku juga rutin olahraga dan tidak makan nasi. Anak semata wayangnya yang juga cukup gemuk dijadikannya pembelajaran bahwa menjaga berat badan itu penting demi kesehatan. Terlebih di bulan puasa.

Lantas, bagaimana dengan saya? Saya mah tidak ikut-ikutan. Yang penting, selama puasa dan tentu saja di bulan-bulan lainnya, saya tetap memperhatikan asupan gizi saya. Sebagai penyintas kanker, asupan gizi seimbang penting untuk meningkatkan daya tahan puasa.

Dalam menjalani gaya hidup sehat, setiap orang, tidak hanya saya yang penyintas kanker, dihimbau untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Di antaranya kecukupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Hal ini perlu dilakukan agar kebutuhan gizi tubuh dapat dipenuhi dalam setiap harinya. Pemenuhan asupan gizi ini juga harus memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan mempertahankan berat badan normal guna mencegah masalah gizi.

Meski berat badan saya tidak ideal, tapi sebisa mungkin saya mengimbanginya dengan mengonsumsi makanan bergizi dan bernutrisi.

Kalau kata dokter sih berat badan saya termasuk kurus. Masih perlu menaikkan sekitar 5-6 kg. Ya ampun, buat menaikkan 1 kg saja susah, apalagi sebanyak itu.

Cara menghitungnya dengan rumus:
Untuk perempuan dewasa: berat badan ideal (kilogram) = [tinggi badan (sentimeter) -- 100] -- [(tinggi badan (sentimeter) -- 100) x 15 persen].

Untuk laki-laki dewasa: berat badan ideal (kilogram) = [tinggi badan (sentimeter) -- 100] -- [(tinggi badan (sentimeter) -- 100) x 10 persen].

Jika berat badan saya 45 kg dan tinggi badan saya 160 cm, maka berat badan ideal saya: (160-100) - [(160-100)x15 persen], maka hasilnya: 60-9 = 51. Jadi, berat badan ideal saya seharusnya 51 kg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun