Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tilawah Bareng Online Solusi Saat di Rumah Saja

15 April 2021   13:24 Diperbarui: 15 April 2021   14:50 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ada yang baru di Ramadhan hari ketiga di lingkungan tempat saya tinggal. Hari ini, Kamis (15/4/2021), ada TiBar hari kedua, tapi saya baru mengikuti hari ini karena telat join. Tidak apa-apalah. Biar telat asal selamat. Iya, kan?

"Mak, elo udah gabung sama grup tilawah? Gue udah. Ayo," kata kawan yang juga tetangga jauh saya, Dewi Syafrianis, kemarin.

"Belum. Harus kasih voice note yak," jawab saya.

"Udah mulai hari ini. Gue tadi baca berulang-ulang dulu. Buruan kirim suara merdu lo," katanya.

Dan, saya pun mulai bergabung hari ini.

TiBar atau tilawah bareng sesuai tadjwid secara online ini diadakan setiap hari selama Ramadhan usai shalat subuh selama 1,5 jam dan dipandu oleh guru tahsin ustadzah Zahra Faiza.

Kelas tahsin ummahat yang diselenggarakan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Ihsan ini sebenarnya ditujukan khusus untuk warga Permata Depok, kompleks tempat saya tinggal. Tetapi warga di luar Permata Depok juga bisa mengikuti jika memang ingin bergabung.

Syaratnya, harus lancar membaca Alquran. Sebelumnya, peserta harus menyetor bacaan surat At Takwir melalui voice note sesuai dengan tadjwid.

Mengapa harus lancar? Karena waktunya dibatasi. Chat room akan dipakai untuk TiBar di jam berikutnya dan kajian berikutnya yang waktunya sudah ditentukan.

Jadi, sebisa mungkin ketika peserta giliran tilawah tidak ada kesalahan dalam membaca. Kalau pun ada yang harus dikoreksi, hanya sedikit dan tidak lama yang dapat menyita waktu.

Hari ini membaca surat Al Mulk. Sebelum kelas dimulai, malamnya guru menshare bacaan surat tersebut di group untuk dipelajari sehingga tidak ada kesalahan ketika besoknya tilawah.

TiBaR sebagaimana disampaikan guru tahsin, baru tahun ini diadakan. Mengapa secara online, pertimbangannya karena ya masih pandemi Covid-19.

"Supaya kita masih bisa belajar walaupun dengan kondisi apapun," kata guru tahsin yang akrab disapa ibu Icha ini seraya menambahkan peserta dibatasi per pertemuan supaya lebih fokus.

Diadakannya TiBar karena ingin lebih membumikan Alquran, dan memperbaiki bacaan Alquran dengan tajwid yang benar dan shahih. Harapannya setelah belajar selama Ramadhan, peserta bisa termotivasi terus belajar. Tidak berhenti setelah Ramadhan, tapi berlanjut hingga akhir hayat.

Bedanya dengan kelas tahsin yang saya ikuti, di sini kami diajarkan bagaimana membaca sesuai tadjwid. Setelah materi pembelajaran tuntas baru dilanjutkan dengan membaca Alquran.

Hanya saja kelas tahsin yang seminggu sekali ini dihentikan sejenak selama bulan Ramadhan. Para murid diminta untuk mempraktekkannya ilmu yang sudah didapatkan dengan membaca Alquran pada Ramadhan ini.

Dengan adanya program TiBar ini, setidaknya saya bisa mempraktekkan ilmu yang saya pelajari di kelas tahsin. Terlebih membacanya di bulan Ramadhan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Sebagaimana kita pahami, beribadah di bulan Ramadhan diganjar pahala berkali-kali lipat oleh Allah SWT. Meski kita tidak mengharapkan balasan karena murni ingin beribadah, Allah tetap membalas ibadah kita sebagai bentuk kasih sayangNya kepada kita.

Entah berapa banyak pahala yang Allah catatkan buat kita. Mendengarkan saja mendapat pahala, mengikuti bacaan yang dibaca peserta lain juga mendapat pahala. Belum lagi kalau kita yang membacanya.

Jika ada 10 peserta yang mengikuti program ini, berapa banyak pahala yang dicatatkan Allah buat saya dan yang lainnya? Salah membaca pun sampai diulang-ulang membacanya juga tercatat sebagai pahala.

Subhanallah...begitu baiknya Allah kepada hamba-hambaNya.

Mengapa kita harus membaca Alquran terkhusus di bulan Ramadhan? Karena bulan Ramadhan adalah bulan Alquran. 

Pada bulan inilah Alquran pertama kali diturunkan dari lauhul mahfuz ke langit dunia secara sekaligus, lalu dari langit dunia di turunkan ke bumi secara berangsur-angsur dan diterima oleh nabi Muhammad saw.

Allah berfirman:
"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)," (Al-Baqarah: 185).

Alquran menjadi sumber kemuliaan dan kekuatan bagi umat Islam. Dengan membaca Alquran kita akan mendapatkan kemuliaannya dan menemukan kebahagiaannya. Baik di dunia maupun di akhirat.

Sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka Apakah kamu tiada memahaminya?" (Al-Anbiya: 10).

Karena itu, setiap umat Islam yang ingin mendapatkan kemuliaan di sisi Allah, maka harus banyak berinteraksi dengan Alquran, baik dengan membaca, memahami, menyimak, mentadabburkan, menghafal dan mengamalkan kandungan isi Alquran dalam kehidupan sehari-hari, serta mengajarkannya kepada orang lain.

Rasulullah saw bersabda "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mau belajar Alquran dan mau mengajarkannya". (Bukhari dan Ashabus sunan)

Dengan tilawah bareng ini, secara tidak langsung mengajak kita untuk bertadabbur atas musibah yang terjadi di negeri ini. Karena di dalam Alquran ada petunjuk hidup dalam mengatasi berbagai masalah.

Sebagaimana Allah berfirman dalam surat At-Taghabun ayat 11 yang artinya, "Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Tilawah bareng secara online ini bisa menjadi solusi saat ada anjuran tidak ke luar rumah untuk mencegah penyebaran virus corona.

Kalau kita benar-benar ingin membumikan Alquran, maka tiada cara lain yang harus dibenahi adalah cara mengaji kita. Membaca dengan cara yang baik dan benar. Sesuai tadjwid.

Maka, itu sebabnya, saya mengikuti program ini. Program yang bisa menjadi bekal buat saya kelak, yang bisa saya ajarkan kepada anak-anak saya, atau mengajarkannya kepada yang lain.

Wallahu 'alam bisshawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun