Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Shalat Perdana di Masjid Setelah 1 Tahun Berlalu

13 April 2021   08:44 Diperbarui: 13 April 2021   08:57 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pun naik ke lantai 2 yang dikhususkan untuk jamaah perempuan. Saya perhatikan hanya beberapa orang saja. Oh begini keadaannya sekarang?

Di lantai saya perhatikan dipasangi tanda posisi jamaah dengan jarak 1 meter. Tandanya bergambar dua kaki, bukan tanda silang yang biasa saya lihat di foto-foto berita.

Karena jamaah perempuan sedikit, maka kami diminta mundur ke belakang karena area depan akan dipakai oleh jamaah laki-laki. Di hari pertama puasa Ramadhan, warga Permata Depok begitu antusias shalat berjamaah di masjid.

Lantai 2 masjid (Dokumen pribadi)
Lantai 2 masjid (Dokumen pribadi)
Sebelum shalat subuh di masjid, saya shalat sunat fajar di rumah, mengantipasi saja jika saya batal wudhu, saya tinggal wudhu. Sesampainya di masjid sudah siap-siap shalat subuh berjamaah. Dan, ini pertama kalinya saya shalat subuh berjamaah di masjid.

Sesudah shalat subuh dilanjutkan dengan pembacaan beberapa hadist, yang kali ini berkaitan dengan berbakti kepada kedua orangtua. Tidak bedalah dengan sebelum pandemi Covid-19 menjangkiti negeri ini.

Jamaah tidak diperkenankan lama-lama di masjid. Seusai melaksanakan hajatnya seperti berdzikir, jamaah pun dihimbau untuk segera meninggalkan masjid dan dilarang untuk berkerumun.

Ketika saya mau ke luar masjid, saya perhatikan penjaga masjid sudah bersiap-siap membersihkan area masjid yang sudah digunakan. Saya perhatikan juga di masjid disediakan sabun cuci tangan atau hand sanitizer.

Sejatinya, tidak ada larangan perempuan yang ingin melaksanakan shalat berjama'ah di masjid selama memperhatikan aturan seperti menutupi aurat dan tidak memakai harum-haruman.

Dari Salim bin 'Abdullah bin 'Umar bahwasanya 'Abdullah bin 'Umar berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
 
"Janganlah kalian menghalangi istri-istri kalian untuk ke masjid. Jika mereka meminta izin pada kalian maka izinkanlah dia." (HR. Muslim, no. 442).

Ada tiga syarat yang mesti dipenuhi ketika seorang wanita ingin shalat berjamaah di masjid: (1) menutup aurat, (2) tidak memakai minyak wangi, (3) harus mendapatkan izin suami. Demikian dinyatakan oleh Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid dalam Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 3457.

Begitulah laporan pandangan mata saya mengenai suasana shalat subuh berjamaah di masjid perumahan saya di hari pertama puasa Ramadhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun