"Saat itu, banyak supir bajaj berhasil menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi karena pendapatan yang diraih tergolong lumayan. Ya, kalau sekarang mah sepi", tuturnya.
Dulu, sebagai angkutan yang merakyat, kehadiran bajaj di ibu kota Jakarta menjadi primadona. Ketika pergi kuliah, beberapa kali saya menaikinya. Oh iya, uniknya kendaraan ini ialah jika ingin berbelok, supir bajaj mengeluarkan tangannya karena tidak ada lampu sein.
Kendaraan ini pun mampu mengantarkan penumpang sampai ke perkampungan yang sulit dijangkau oleh mobil. Seperti yang sering saya temui ketika tengah berada di suatu perkampungan.Â
Waktu anak-anak masih kecil, beberapa kali saya ajak naik bajaj keliling Jakarta. Sepanjang perjalanan anak-anak saya tertawa karena badannya jadi bergetar saat kendaraan ini melaju.Â
Seolah-olah ketika berada di dalam bajaj dunia berguncang. Dan setelah turun pun masih terasa getaran itu.Â
Suaranya yang bising ternyata menjadi keseruan tersendiri bagi anak-anak. Terbukti, minta diajak lagi naik bajaj Hahaha...
Saya kalau naik "BMW" suka ketar ketir., terkadang supirnya ugal-ugalan dan melawan arah. Bajaj yang saya tumpangi pernah nyaris terserempet truk saat di kawasan Jakarta Barat. Saya sampai spot jantung.
Sekarang sepertinya bajaj merah tak ada lagi atau masih ada? Saya tidak terpikirkan untuk menanyakan hal ini pada Pak Soleh. Mau warnanya merah, biru, hijau, orange atau kuning sekali pun sepertinya tidak penting baginya.
Karena ia sendiri tidak berencana untuk beralih pekerjaan, mengingat dirinya tidak memiliki keterampilan lain apalagi sudah berumur. Apa lagi yang bisa dikerjakan?
Menjadi supir bajaj menjadi satu-satunya sumber penghasilannya yang ia alokasikan untuk dirinya dan keluarganya. Istrinya tidak bekerja, jadi otomatis hanya mengandalkan penghasilannya sebagai supir bajaj.
Menurut pengakuannya, sepinya penumpang bukan semata-mata karena dampak pandemi Covid-19, tetapi juga oleh ramainya pengguna transportasi dalam jaringan (daring) atau online. Terlebih tarifnya yang lebih murah dibanding bajaj.