Banyak kebaikan dan gebrakan yang telah dilakukan Presiden kita, seperti membuka lahan untuk lumbung pangan, dan sebagainya. Dan itu, ia kerjakan instensif di periode pertama pemerintahannya.
Tapi, di pemerintahan di periode keduanya ini, Presiden sepertinya kurang jeli memilih orang yang menjadi pembantunya. Ada perorangan dan juga kelompok yang sejatinya adalah pemburu margin.Â
Mereka ini tahu potensi luar biasa Papua, namun alih-alih memajukan kaumnya, mereka justru rakus mencari keuntungan dari anak bangsanya sendiri-tanpa peduli imbasnya, yaitu: potensi retaknya kebhinekaan.
Ya, di satu sisi Presiden punya komiten baik bagi Papua, namun di sisi lain ia terkecoh permainan cantik pemburu rente yang merusak Papua. Dan, itu terlihat dari diterbitkannya Perpres yang memunculkan gejolak itu.
"Ya, politik transaksional ini mulai menunjukkan taring berbau busuknya. Saya kira Presiden harus diselamatkan dari pembisik-pembisik 'garis salahnya' karena saya yakin 100% presiden masih punya pembisik 'garis benar': Orang-orang patriotis, orang-orang baik, yang bekerja di depan maupun di balik layar," kata sepupu saya.
Mari (kita) selamatkan Presiden Joko Widodo.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H