"Karena itu, Presiden harus diselamatkan dari orang-orang semacam ini," katanya.
Sebagai orang awam, saya sependapat. Saya melihat Perpres ini memang berpotensi merusak popularitas dan tingkat kepercayaan pada Presiden. Perpres yang kemudian diviralkan oleh para pendukung "kelompok" itu.Â
Yang bisa jadi tanpa diketahuinya, keputusan yang diviralkannya itu justeru sesungguhnya dibuat oleh orang-orang yang berada di "kelompok" itu. Orang yang berusaha mencari cuan dengan cara "wait and see".
"Saya menganggap pengaturan ini keterlaluan. Masa pemerintah mempermudah investasi perdagangan eceran kaki lima minuman keras baik bagi PMA maupun PMDN," kata pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra.
"Untuk apa ada Penanaman Modal Asing untuk jualan miras di kaki lima? Padahal, perdagangan miras seperti ini justru berbahaya bagi kehidupan masyarakat dan semestinya dilarang," lanjut Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) ini sebagaimana dikutip jpnn.com, Selasa 2/3/2021).
Presiden Joko Widodo itu sebenarnya keren. Banyak daerah isolasi yang disulap olehnya menggeliat karena dibangunnya jalur transportasi yang lebar dan mulus hingga ribuan kilometer sehingga tiap wilayah yang tadinya berjarak saling terhubung.Â
Di Papua, misalnya. Ketika saya berkunjung ke sana, saya sempat menikmati jalan Trans Papua pada 2019. Jalan yang membentang dari Kota Sorong di Provinsi Papua Barat hingga Merauke di Provinsi Papua dengan total panjang mencapai 4.330,07 kilometer.Â
Ya, meski tidak sampai sejauh itu saya merasakannya. Yang jelas, memudahkan perjalanan saya berkunjung ke sana. Ada geliat kehidupan yang terlihat di tanah Papua.
Belum lagi soal kebijakan SPDN alias Solar Packed Dealer Nelayan. Ini adalah tempat pembelian BBM (solar) dekat sungai dengan harga subsidi. Yang harga retailnya sama seperti di Jawa. Itu mengurangi cost nelayan sekitar Rp300 ribu untuk jumlah BBM 40 liter sekali melaut.Â
Sebagaimana tujuannya, pembangunan SPDN ini untuk mengurangi permasalahan yang dihadapi para nelayan dalam membutuhkan BBM dengan harga lebih murah sehingga produktivitas dan pendapatan para nelayan meningkat.
Termasuk pembangunan jembatan dan dermaga-dermaga baru, agar pengiriman barang tidak terhambat dan tonasenya semakin besar. Dan lebih baik lagi, membuat kapal Pelni bisa merapat.Â