Saya sendiri sudah lebih dari 3 kali melakukan mammografi selama pengobatan kanker payudara. Yang pertama, hasilnya ada sel-sel abnormal di payudara sebelah kiri yang perlu pemeriksaan lebih lanjut, yang ternyata tumor ganas. Pemeriksaan kedua, ketiga dan selanjutnya Alhamdulillah payudara kanan saya baik-baik saja.
Menurut saya, apa yang dilakukan YKI sangat bagus untuk mengajak masyarakat, terutama perempuan, untuk memeriksakan dirinya dari C yang lain, selain Covid-19, yaitu cancer atau kanker.
Ini bukan untuk menakut-nakuti tapi untuk mendeteksi dini kemungkinan ada tidaknya sel abnormal. Kalau hasilnya negatif, ya Alhamdulillah. Hati pun jadi tenang. Kalau hasilnya positif ya Alhamdulillah juga karena bisa segera diobati dan ditangani.
Sebagaimana disampaikan Wakil Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Murniati Widodo AS dalam webinar "Milenials Care for Cancer: Peduli dan Cegah Kanker Sejak Dini" yang diadakan Yayasan Kanker Indonesia, Selasa (23/2/2021).
Katanya, adalah suatu keharusan bagi generasi milenial untuk waspada terhadap kanker dengan melakukan pencegahan dan deteksi dini kanker.
Terlebih pola hidup generasi milenial saat ini dapat menentukan kondisi kesehatan mereka 10 hingga 20 tahun mendatang. Yang perlu diingat, berdasarkan data GLOBOCAN 2020, hanya 5 sampai 10% kanker yang diakibatkan oleh faktor genetika, sedangkan selebihnya disebabkan oleh lingkungan dan pola hidup.
Kebanyakan pasien kanker datang pada stadium lanjut. Padahal jika kanker dideteksi dini maka tingkat kesembuhannya akan semakin tinggi. Untuk itu, masyarakat, termasuk generasi milenial perlu mengetahui cara mendeteksi dini.
Misalnya, untuk deteksi dini kanker payudara, bisa melakukan SADARI (periksa payudara sendiri) serta tes USG atau tes mammografi dan kanker leher rahim dengan tes papsmear.
Lebih penting lagi adalah mencegah terjadinya kanker sejak usia muda dengan pola hidup sehat, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, dan berolah raga secara teratur.
Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat wa'alfiat. Terhindar dari penyakit menular dan tidak menular. Aamiin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H