Ketiga, self talk yakni berdialog antara pasien dan Tuhan-nya misalnya permohonan agar disembuhkan Sang Pencipta. Sesi ini difokuskan pada bagaimana perasaan secara psikologis seorang pasien menumbuhkan pengalaman spiritualnya.
Terakhir, meditasi yang biasanya dimaknai dengan duduk bersila, memejamkan mata, menenangkan diri misalnya dengan mendengarkan suara burung berkicau dan sebagainya.Â
Dalam konteks pasien Covid-19, mereka bisa diajak berdzikir bila muslim sebagai bentuk praktek meditasinya atau memanjatkan doa Rosario bagi pasien beragama Katolik.
Aktivitas ibadah yang dijalankan dengan sungguh-sungguh, ternyata bukan hanya menggambarkan simbol kualitas ibadah seseorang kepada tuhannya. Dari sisi medis, kekusyukkan beribadah ternyata mampu menyeimbangkan gejolak stress dan emosi seseorang. Itulah mengapa ketika usai beribadah, pikiran dan hati seseorang serasa lebih tenang, sementara emosi menjadi lebih stabil.
Dalam pengantarnya, Ketua BPP KKSS dr. Zaenal Abidin, M.HKes, menyampaikan jati diri manusia yang paling sejati dan asasi adalah spiritual atau ruhaninya. Karena itu, sering pula manusia itu disebut makhluk spiritual atau ruhani. Disebut paling asasi, karena tanpa spiritual atau ruhani, manusia tak ubahnya seperti tumbuh-tumbuhan atau hewan.
"Berdasarkan etimologinya, spiritual berarti sesuatu yang mendasar, penting, dan mampu menggerakkan serta memimpin cara berpikir sebagai penentu kebahagiaan dan bertingkah laku seseorang," kata dr. Zaenal yang juga Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) periode 2012--2015,Â
Adapun unsur-unsur spiritualitas meliputi, kebutuhan spiritual dan kesadaran spiritual, dan kesehatan spiritual. Bahkan ada pula istilah jalan spritual, ikatan spiritual, dan lain-lain. Karena itu, dimensi spiritual itu merupakan gabungan antara unsur psikologikal, fisiologikal, sosiologikal, dan spiritual.