Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Isolasi Mandiri di Rumah, Sudahkah Dilakukan dengan Baik dan Benar?

7 Februari 2021   17:29 Diperbarui: 7 Februari 2021   18:20 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasien juga harus memeriksakan kondisi status kesehatannya setiap pagi, apakah terjadi perburukan, sesak napas, demam? Ia juga harus memahami risiko penularan saat berada di luar rumah.

Ruangan selama isolasi perlu diatur sesuai pedoman, antara lain memiliki ventilasi baik. Jendela dibuka setiap pagi agar sirkulasi udara terjaga. Ruangan ini sebaiknya tidak dimasuki orang lain termasuk anggota keluarga yang sehat.

"Mengapa terjadi klaster perkantoran karena umumnya kantor tidak berventilasi karena berAC. Nah, itulah pentingnya ventilasi atau sirkulasi udara. Sebaiknya sebagian jendela kantor dibuka meski dalam ruangan ada AC," katanya.

Terkait penggunaan kamar mandi, Ridwan menyarankan pemisahan kamar mandi untuk orang yang melakukan isolasi mandiri. Jika tidak memungkinkan, kamar mandi bisa digunakan bergantian asalkan dibersihkan dengan disinfektan rutin setelah dipakai. Virus penyebab COVID-19 sangat rentan terhadap bahan kimia pembersih kamar mandi.

Dokpri
Dokpri

Abid Khumaidi menambahkan, mereka yang bergejala harus diisolasi mandiri minimal selama 10 hari setelah hari pertama diketahui ada gejala, ditambah 3 hari setelah gejala berakhir atau saat mereka tidak demam dan tanpa gejala pernapasan. 

Sementara OTG disarankan melakukan isolasi mandiri selama minimal 10 hari setelah dites positif. Jika setelah isolasi mandiri lalu hasil tes swab PCR menunjukkan positif, orang perlu tetap melanjutkan isolasi mandiri. Setelah hari ke-21, dia dinyatakan dua kali negatif, maka baru bisa dikatakan negatif virus corona dan bisa kembali beraktivitas.

Abid menekankan, usai melakukan isolasi mandiri, orang-orang tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Tetap memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan sering mencuci tangan pakai sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer. Jangan diabaikan.

Selama isolasi mandiri, pasien biasanya diresepkan obat-obatan yang bisa mengurangi gejalanya. Kalau demam, maka minum obat penurun panas. Jika batuk cukup diberi obat batuk. Bila sudah mengalami gangguan pernapasan atau sesak napas, maka harus langsung dirawat di rumah sakit.

Abid menyampaikan, selama isolasi mandiri di rumah ada beberapa hal yang harus dilakukan sesuai anjuran pemerintah.  

Pertama, tidak beraktivitas di luar rumah, tidak boleh keluar rumah atau pergi ke tempat-tempat umum walaupun untuk bekerja. Bekerjalah dari rumah selama isolasi. Sebisa mungkin, hindari menerima tamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun