Pasien juga harus memeriksakan kondisi status kesehatannya setiap pagi, apakah terjadi perburukan, sesak napas, demam? Ia juga harus memahami risiko penularan saat berada di luar rumah.
Ruangan selama isolasi perlu diatur sesuai pedoman, antara lain memiliki ventilasi baik. Jendela dibuka setiap pagi agar sirkulasi udara terjaga. Ruangan ini sebaiknya tidak dimasuki orang lain termasuk anggota keluarga yang sehat.
"Mengapa terjadi klaster perkantoran karena umumnya kantor tidak berventilasi karena berAC. Nah, itulah pentingnya ventilasi atau sirkulasi udara. Sebaiknya sebagian jendela kantor dibuka meski dalam ruangan ada AC," katanya.
Terkait penggunaan kamar mandi, Ridwan menyarankan pemisahan kamar mandi untuk orang yang melakukan isolasi mandiri. Jika tidak memungkinkan, kamar mandi bisa digunakan bergantian asalkan dibersihkan dengan disinfektan rutin setelah dipakai. Virus penyebab COVID-19 sangat rentan terhadap bahan kimia pembersih kamar mandi.
Abid Khumaidi menambahkan, mereka yang bergejala harus diisolasi mandiri minimal selama 10 hari setelah hari pertama diketahui ada gejala, ditambah 3 hari setelah gejala berakhir atau saat mereka tidak demam dan tanpa gejala pernapasan.Â
Sementara OTG disarankan melakukan isolasi mandiri selama minimal 10 hari setelah dites positif. Jika setelah isolasi mandiri lalu hasil tes swab PCR menunjukkan positif, orang perlu tetap melanjutkan isolasi mandiri. Setelah hari ke-21, dia dinyatakan dua kali negatif, maka baru bisa dikatakan negatif virus corona dan bisa kembali beraktivitas.
Abid menekankan, usai melakukan isolasi mandiri, orang-orang tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Tetap memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan sering mencuci tangan pakai sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer. Jangan diabaikan.
Selama isolasi mandiri, pasien biasanya diresepkan obat-obatan yang bisa mengurangi gejalanya. Kalau demam, maka minum obat penurun panas. Jika batuk cukup diberi obat batuk. Bila sudah mengalami gangguan pernapasan atau sesak napas, maka harus langsung dirawat di rumah sakit.
Abid menyampaikan, selama isolasi mandiri di rumah ada beberapa hal yang harus dilakukan sesuai anjuran pemerintah. Â
Pertama, tidak beraktivitas di luar rumah, tidak boleh keluar rumah atau pergi ke tempat-tempat umum walaupun untuk bekerja. Bekerjalah dari rumah selama isolasi. Sebisa mungkin, hindari menerima tamu.