Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berbagi Makanan, Tip Akur Bertetangga

1 Februari 2021   19:47 Diperbarui: 8 Februari 2021   04:00 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan apa yang saya pahami, kita berkewajiban untuk menghormati dan memuliakan tetangga.  Salah satu caranya, dengan gemar memberi kepada tetangga. Ini adalah ungkapan penghormatan kita kepada tetangga.

Bertetangga adalah tanda manusia hidup saling berdampingan. Dan, tetangga adalah orang yang terdekat dalam kehidupan kita. Ketika kita keluar rumah, rumah-rumah tetangga yang kita lewati itulah yang terdekat dalam kehidupan kita. Karena itu, kita harus bisa hidup rukun dengan tetangga.

Seberapa dekat kita dengan tetangga? Dalam agama yang saya anut, kedudukan tetangga sangat tinggi. Rasulullah SAW bahkan mengaitkan kesempurnaan keimanan seseorang dan hari akhir dengan sikap memuliakan tetangga.

Sebagaimana Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia memuliakan tetangganya." (HR. al-Bukhari no. 6019, dari sahabat Abu Syuraih radhiyallahu 'anhu)

Begitu pula yang dikisahkan Dari Abu Zar ra, yang katanya: "Rasulullah SAW bersabda: "Hai Abu Zar, jikalau engkau memasak kuah, maka perbanyaklah airnya dan saling berjanjilah dengan tetangga-tetanggamu -- untuk saling beri-memberikan". (HR Muslim)

Dari hadist ini, kita disunnahkan untuk berbuat baik dengan tetangga. Salah satunya dengan memberi makanan pada tetangga.

Menurut saya memberi makanan adalah kebiasaan yang sarat dengan nilai silaturahim, bahkan pembuka pintu-pintu rezeki. Dengan saling menukar makanan atau sekedar memberi tanpa balas, maka kita berarti sudah membangun keakraban. 

Bisa jadi, itu yang membuat selama 16 tahun saya tinggal di kompleks ini, hubungan antartetangga adem ayem saja, akur-akur saja, rukun-rukun saja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun