Jadi, harusnya ya dimain-mainkan begitu, masa dipajang saja? Ngeenggg.... Ngeeenggg begitu biasa saya mengajak anak saya bermain mobil-mobilan ketika masih kecil. Ya...seperti itulah.
Entah dari mana awalnya hobi suami ini muncul. Yang jelas, awalnya hobi ini untuk menghilangkan rasa jenuh atas rutinitas dan tuntutan pekerjaan. Biar tidak stres yang nantinya dapat berpengaruh pada kinerja dan produktivitas kerja.
Jadi ketika suami terlihat mulai stres, ia langsung memandangi koleksi kesayangan yang dipajangnya di rak buku. (Tapi sekarang-sekarang sih lebih senang memandangi ikan-ikan yang berenang di akuarium sambil menyetel lagu jadul. Ini hobinya yang lain)
Dan, saya tidak bisa melarangnya, ya kan yang namanya hobi ya sesuai selera dan minat. Terlalu personal. Jadi, ya menurut saya sih sah-sah saja selama tidak mengganggu aktivitas atau kegiatan wajib suami.
Karena itu, tidak bisa juga saya alihkan begitu saja ke yang lain. Yang penting, saya menilai masih wajar dan tidak terkesan menggilai. Yang penting lagi tidak mengorbankan kebutuhan primer.
Apalagi banyak manfaat yang didapatkan dengan menjalankan hobi. Selain menghilangkan stres, juga dapat membunuh rasa jenuh atas rutinitas sehari-hari. Tak hanya itu.Â
Manfaat hobi yang tak kalah pentingnya, menurut informasi yang saya baca dari doktersehat.com, yakni menjadikan kita memiliki banyak kemampuan (skill). Hal ini tentu saja berdampak positif terhadap kehidupan dan dalam pengembangan karier.Â
Selama hobi itu membuat kita bahagia dengan apa yang digemari, maka hobi tersebut membawa manfaat bagi kesehatan baik fisik dan mental pribadi. Begitu penjelasannya.
Menurut kamu, bagaimana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H