Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Zona Merah, Kota Depok Batalkan KBM Tatap Muka 2021

19 Desember 2020   13:44 Diperbarui: 19 Desember 2020   14:04 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Wali kelas 3B (dokumen pribadi)

Karenanya, masih sangat rentan jika harus melakukan aktivitas belajar di sekolah. Terlebih keadaan pandemi corona di Indonesia juga belum memungkinkan untuk menerapkan pembelajaran tatap muka. Terlihat dari trennya yang terus meningkat.

Jadi, sebaiknya pemerintah menunda pemberlakuan sekolah tatap muka. Sebagaimana disampaikan Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman bahwa ada  tiga kriteria yang harus dipenuhi sebelum membuka kembali sekolah tatap muka. 

Pertama, penurunan kasus harian dalam dua pekan berturut-turut. Kedua, tren penurunan kasus yang dibarengi dengan angka positivity rate di bawah 5 persen. Ketiga, tingkat kematian akibat Covid-19 harus menyentuh satu digit setiap hari. 

Jika ketiga syarat itu terpenuhi, pemerintah baru bisa mempertimbangkan sekolah tatap muka. Itu juga harus dibarengi dengan penerapan protokol Covid-19. (CNN Indonesia, 20/11/2020).

Jadi, saya mengapresiasi keputusan Dinas Pendidikan Kota Depok untuk menunda kegiatan belajar mengajar tatap muka. Menurut saya, ini sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah kota untuk melindungi anak didik sebagai generasi penerus bangsa.

Dilematis memang. PJJ dilanjutkan Indonesia berpotensi mengalami generasi "learning loss" sebagaimana dikhawatirkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. KBM tatap muka juga memunculkan resiko yang tak kalah mengerikan: kehilangan generasi.

Saya lebih baik memilih Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ tetap dilanjutkan karena resiko generasi "learning loss" masih bisa diperbaiki, tapi kalau sampai kehilangan generasi karena banyak yang meninggal akibat Covid-19, ah sungguh saya tidak bisa membayangkannya jika itu terjadi.

Atau sayanya saja yang khawatir terlaku berlebihan? 

Bagaimana di wilayah lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun