"Ini namanya gizi seimbang. Artinya, dalam satu piring ini harus ada kandungan nasi, buah, sayuran, ikan atau daging atau telur. Tapi harus seimbang, nggak berlebihan," kata saya. Entahlah anak saya paham atau tidak dengan penjelasan saya.
Setelah memberikan warna, tugas pun selesai, lalu saya foto bersama anak saya lalu dikirim ke ibu wali kelas. Dan, hasilnya gambar anak saya termasuk salah satu yang dianggap layak ditampilkan di majalah dinding.
"Mohon menyerahkan hasil karyanya ke sekolah untuk dipajang di dinding kelas," kata ibu wali kelas dengan menyebutkan 10 nama siswa. Senang dong saya, tapi anak saya biasa-biasa saja tuh hahaha....
****
Kebetulan, pas banget poster gizi seimbang dengan dongeng yang akan saya bawakan tentang manfaat makan sayur sebagaimana permintaan anak saya.
Mendongengnya di meja makan. Di kulkas bahan sayuran yang ada wortel, buncis, kol, dan kentang. Ya sudah saya siapkan sebagai karakter dalam dongeng saya. Biar mendongengnya penuh penjiwaan begitu hahaha...
Begini ceritanya:
Pada suatu ketika, berkumpullah wortel, buncis, dan kol. Mereka tampak riang. Bernyanyi dengan saling bergandeng tangan, lalu berputar mengelilingi panci.
"Tralala trilili, hatiku riang gembira. Semua bahagiaaa," ketiganya menyanyikan lagu yang baru tercipta begitu saja, lalu tertawa lepas. Menertawakan lagu yang tidak jelas lirik dan nadanya.
"Hey wortelia kau tampak bahagia hari ini. Kau juga bunciswati, dan kolelita. Ada apakah gerangan?" tanya jeruk nipis yang sedari tadi memperhatikan keriuhan mereka dari pojok ruangan.
"Oh, iya dong, soalnya aku, buncis, kol dan kau juga kentang, sebentar lagi kami akan diolah menjadi sayur. Sayur apa namanya kawan-kawan?" tanya Wortel, yang dijawab secara bersamaan, "Sayur sopppp", lalu tertawa.