Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ingin Rumah Tangga Bahagia? Kenali Bahasa Kasih Pasangan

24 November 2020   12:13 Diperbarui: 29 April 2021   19:23 5347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti itulah pernikahan. Ketika baterai cinta terlihat mulai melemah harus segera dicharge. Jika tidak, orang tersebur akan merasa hampa. Mereka merasa sendiri dan tidak dicintai karena tidak diberikan bahasa kasih yang sesuai dengan diri mereka.

Bisa jadi perceraian terjadi karena masing-masing pasangan tidak memahami watak dan bahasa cinta yang dibutuhkan.

Dengan memahami bahasa kasih kita menjadi tahu jenis baterai kasih yang ingin kita charge. Jika merunut bahasa cinta berarti terdapat 5 Baterai Kasih yaitu Sentuhan Fisik, Pujian, Pelayanan, Waktu, dan Hadiah. Maka, sering-seringlah mengecek bahasa kasih pasangan biar baterai cinta tidak kosong.

Sampaikan cinta kita berdasarkan bahasa kasih dia, bukan dengan bahasa kasih kita supaya tidak terjadi kesalahpahaman. Jangan heran jika suami yang dingin kalau dipeluk isteri, karena bisa jadi bahasa kasih yang dia butuhkan bukan itu, mungkin saja sentuhan fisik dan pujian.

Ada juga isteri yang selalu menolak untuk dicium suami, bukan karena dia tidak mencintai suaminya. Bisa jadi bahasa kasih yang dibutuhkan bukan itu. Mungkin yang dibutuhkan perhatian seperti membantu isteri mengerjakan pekerjaan domestik.

Ada suami bahasa kasihnya pujian dan pelayanan. Sedangkan istrinya, waktu yang mengesankan dan sentuhan fisik.

Kita sering mengutarakan kasih kita kepada keluarga berdasarkan bahasa kasih kita, bukan bahasa kasih dia.

Dengan memahami watak dan bahasa kasih, insyaallah akan terbentuk keluarga sakinah mawaddah warahma. Sakinah artinya dipenuhi dengan ketenangan, ketentraman, aman dan damai. Mawaddah yang dipenuhi dengan kasih sayang dan cinta membara. Rahmah yang penuh dengan ampunan, rahmat, rezeki dan karunia.

Jika pasangan tidak tahu bahasa kasih pasangannya, maka akan membuat pasangannya merasa tidak dicintai dan tidak disayangi. Alhasil keluarga tidak harmonis dan tidak hangat.

Misalnya, istri merasa, sentuhan adalah bentuk cinta. Sedangkan suami merasa pelayanan yang baik adalah cinta.

Namun istri memberikan sentuhan ke suami, padahal suami tidak nyaman disentuh. Alhasil suami akan merasa, istri tidak mencintai suami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun