"Kalau susah untuk menjawab, anggap saja pertanyaan itu diajukan saat kita masih SMP. Dari jawaban ini bisa dikatakan hampir 80 persen itulah watak pasangan kita," kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ini.
Dari pilihan jawaban itu bisa digambarkan tipe watak kita (suami/isteri). Yaitu tipe:
1. Pembicara (sanguinis), hasrat: gembira
2. Pelaku (koleris), hasrat: mengatur
3. Pengamat (plegmatis), hasrat: damai
4. Pemikir (melankolis), hasrat: sempurna
Pilihan Artis adalah tipe Pembicara, hasratnya gembira. Selalu mau spontan, cepat gembira, kalau bercerita asyik, kreatif, banyak ide, sulit mengerjakan detail, bagus jadi marketing.
Orang-orang sanguinis memiliki ciri kepribadian suka bersenang-senang, mudah bergaul dengan orang lain, punya energi yang besar, aktif, optimistis, punya selera humor yang baik, ekspresif, tidak ragu menunjukkan rasa sayang ke orang lain.
Pilihan Sutradara adalah tipe Pelaku yang berhasrat mengatur, menyuruh, memimpin. Dikaruniai Allah untuk bisa mengambil keputusan dalam keputusan dengan cepat meskipun salah.
Orang-orang dengan tipe korelis juga memiliki ketegasan dalam menentukan keputusan, tidak mudah menyerah dan tidak mudah mengalah. Ini adalah tipe yang banyak diidam-idamkan oleh orang lain karena terkesan sempurna, keren, dan kuat.
Pilihan Penonton adalah tipe pengamat yang memiliki hasrat damai. Ciri-cirinya tidak enak menyuruh, jarang marah tapi sekali marah serem, tempat curhat, suka menolong. Kekuatannya adalah tenang dan damai. Kekurangannya terlalu damai, sering menunda-nunda, tidak mau buru-buru, sering capek menahan amarah.
Plegmatis adalah tipe pribadi yang mudah diatur, cenderung diam dan kalem, suka mengalah, memiliki rasa toleransi yang tinggi. Ia juga mudah untuk disuruh dan selalu mau melakukan, suka mengalah dan tidak menyukai konflik.
Pilihan Penulis Skenario adalah tipe Pemikir. Memiliki hasrat sempurna. Ciri khas apa-apa selalu dipikirkan. Sudah tidak dilihat tapi masih dipikir. Orangnya rapi dan detil. Sisi kelemahan tipe ini yaitu takut salah, perfeksionis, standart tinggi, target nilai, susah tidur, sering memakan waktu lama untuk mengambil keputusan, sering capek, dendam (ingat terus kalau disakiti).
Kita ambil contoh, misalnya suami menawarkan diri untuk mengantarkan isteri ke suatu tempat, lalu oleh istri dijawab tidak usah, nanti naik ojek saja. Ini adalah respon yang salah dari isteri. Karena dari pernyataan ini sudah menentukan suami tipe pelayanan, yang ingin selalu melayani.
Jadi seharusnya isteri menerima tawaran suami. Karena begitulah cara suami menyatakan cinta dan sayangnya, bukan lewat kata-kata. Dengan menerima tawaran tersebut, suami merasa bentuk cintanya dihargai.