Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bantu Lakukan Pekerjaan Rumah Tangga, Wujud Cinta Suami pada Isteri

2 November 2020   20:17 Diperbarui: 3 November 2020   07:20 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah suatu ketika saya malas mengerjakan apa-apa di hari Minggu, suami saya tidak marah. Ia juga yang turun tangan. Mencuci piring kotor. Kalau saya lagi malas masak, suami ya masak sendiri, meski itu hanya sekedar telur ceplok atau masak mie instan.

Terlebih sejak saya melakukan serangkaian pengobatan kanker, suami saya selalu berusaha menjaga kondisi saya. Sebisa mungkin saya tidak boleh capek.

Bagaimana dengan saya, apakah bisa mengerjakan kegiatan yang biasa lelaki atau suami lakukan? Kalau yang kecil-kecil sih bisa semisal membenarkan kabel listrik yang putus atau mencuci mobil atau motor atau mengangkat perabotan, meski sangat jarang, tapi setidaknya pernahlah.

Melihat suami saya yang tanpa sungkan ikut mengerjakan apa yang "seharusnya" dikerjakan istri, saya pun tak perlu meragukan rasa sayangnya pada saya. Itu sudah membuktikan kalau suami mencintai saya hahaha...

Itu juga bentuk lain dari sikap romantis suami. Tidak perlu diucapkan, dari perbuatannya pun sudah menunjukkan demikian.

Jelas saya beruntung karena di luar sana masih banyak para suami yang enggan membantu mengurus pekerjaan rumah tangga karena menganggap pekerjaan rumah tangga adalah tanggung jawab penuh isteri.

Tidak usah jauh-jauh, kawan dekat saya ya begitu. Mengurus rumah, mengurus anak-anak, mengurus suami, mengurus ayahnya, mengurus usahanya semua dilakukan sendiri. Memasak, mencuci pakaian, menyetrika pakaian, bebenah rumah. Saya sampai takjub melihat staminanya yang kuat.

Tugas utama suami memang mencari nafkah untuk keluarganya, namun bukan berarti itu menghapuskan kewajibannya dalam ikut serta mengurus rumah.

Terlebih jika isteri juga memiliki pekerjaan dan karir yang harus diperhatikan. Isteri yang menjadi ibu rumah tangga pun tidak kalah lelahnya dibandingkan suami yang bekerja di luar rumah.

Karena itu, bekerjasama untuk melakukan pekerjaan rumah tangga sangat perlu dilakukan oleh setiap pasangan. Bukan begitu? Iya kan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun