Kembali ke ruangan hot cell. Di sini, kami ingin melihat lebih dekat hasil-hasil temuan Batan di bidang kesehatan, terutama yang berkaitan dengan pengobatan kanker.
Di dalam ruangan ini ada beberapa alat berupa crene dengan tangan robot atau alat telemanipulator yang menggerakkan produk untuk diradiasi. Tangan robot ini memindahkan cuplikan dari ruang yang satu ke ruang lainnya.
Petugas yang bertugas dalam mengoperasikan alat ini harus memakai alat pelindung diri lengkap seperti halnya tenaga kesehatan yang berhadapan dengan pasien-pasien Covid-19.
Produk obat yang akan diradiasi dimasukkan ke dalam wadah berbentuk tabung (cuplikan) Dalam satu tabung ini dalam pengamatan saya bisa muat 10 botol kecil cairan obat.
PTRR sendiri mengaju pada CPOB (cara pembuatan obat yang baik) sesuai dengan Perka BPOM Nomor 13 tahun 2018.
Untuk produksi radioisotop mengacu pada Aneks 9 tentang Radiofarmaka dan Aneks 1 tentang pembuatan obat steril. Karenanya, pengawasan prosedur ini dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Badan Pengawas Teknologi Nuklir (Bapeten).
Pemenuhan sistem mutu ini penting mengingat produksi radioisotop ini melibatkan bahan baku radioaktif.
Dikatakan, terdapat 5 produk radioisotop dan radiofarmaka yang akan ditargetkan selama kurun waktu 2020 -- 2024.
Pertama, Generator Mo-99/Tc-99m menggunakan Mo-99 non fisi, digunakan untuk diagnosis kanker, dapat digunakan pula untuk diagnosis jantung dan ginjal.
Kedua, Radiofarmaka berbasis PSMA (prostate specific membrane antigen) yang digunakan untuk diagnosis dan terapi kanker prostat. Lu-177-PSMA digunakan untuk terapi, namun hasil pencitraan sebaran radiofarmaka di dalam tubuh dapat digunakan pula untuk mengetahui status terakhir sebaran kanker yang ada di dalam tubuh.