Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Cara Bijak Membuang Sampah Beling

13 September 2020   07:52 Diperbarui: 13 September 2020   07:58 1419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mang Asep adalah petugas kebersihan di sektor Berlian 1. Suatu ketika tangannya berdarah saat memilah sampah untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah yang sudah ditentukan. Setelah dilihat ada pecahan kaca.

Ia pun mengeluhkan kondisinya dan perilaku warga (yang entah siapa) kepada ibu RT. Oleh ibu RT keluhan ini disampaikan kepada warga di group WhatsApp sambil menceritakan kondisi luka pak Asep.

Nah, sejak itu saya mengingatkan si mbak kalau ada sampah kaca jangan langsung dibuang ke tempat sampah yang ada di rumah, tapi harus dibungkus dulu.

Ini cara yang sederhana dan tidak merepotkan. Setidaknya menurut saya. Dengan cara begitu, kita jadi ikut menjaga keselamatan petugas kebersihan dan keselamatan kita juga tentunya. Termasuk juga menjaga keselamatan pemulung.

Kalau petugas celaka, ya kan kasihan, yang susah ya penghuni kompleks juga. Kalau kita yang celaka karena terkena pecahan kaca, ya kan tidak enak juga. Apalagi kalau anak yang kena. Jadi kasihan.

Saya tekankan lagi kepada anak-anak untuk tidak membuang sampah sembarangan. Maknanya bukan semata-mata "harus membuang sampah pada tempatnya", tetapi juga harus membuang sampah secara tepat. Tentu saja demi kebaikan bersama.

Kita harus peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan dampaknya terhadap kesehatan. Jadi, cara membuang sampah juga harus tepat. Mendapat penjelasan seperti itu, anak-anak saya manggut-manggut.

"Mbak, ini sampah beling ya. Hati-hati buangnya," kata saya kepada mbak seraya menunjukkan bungkusan bertuliskan "beling". Saya pun lanjut menuntaskan ketikan saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun