Tiada hujan, tiada angin. Kota Depok seperti kemarin, hari ini terasa sangat panas. Meski saya berada di dalam rumah, teriknya sangat terasa . Entah berapa derajat selsius.Â
Yang jelas yang "mengeluhkan" kondisi ini bukan saya saja. Teman-teman saya yang juga tinggal di Depok merasakan hal yang sama. Setidaknya terlihat dari status FB mereka. Ada sekitar 5-6 kawan yang menuliskan curhat soal cuaca Depok hari ini.
Apa penyebabnya? Saya juga tidak tahu. Saya tanya mbah Google, tidak ada informasi apa-apa. Sepertinya si mbah tidak tahu juga. Ada sih informasi seputar Depok yang terik, tapi itu beberapa bulan lalu.
Ya biarlah. Saya tuntaskan saja agenda pekerjaan saya, mengikuti dua sesi webinar mengenai pentingnya asupan air mineral bagi tubuh dan rencana event MDRT Day Indonesia 2020.
Usai shalat Dhuzur, eh saya dapat kiriman paket sekeranjang buah berikut "surat cinta" dari relasi saya. Tanpa pemberitahuan sama sekali. Mungkin buat surprise barangkali ya? Alhamdulillah...
Siapa yang tidak senang dapat kiriman buah sebanyak ini dengan beragam buah. Terlebih di saat cuaca yang begitu panas. Karena mengandung air, makan buah pastinya membuat tubuh jadi terasa adem.
Di kulkas sih sebenarnya masih ada belimbing dan pepaya. Tapi rezeki tidak boleh ditolak bukan? Apalagi dari relasi.
Makan buah adalah kesukaan saya dan keluarga. Sejak saya terkena kanker, saya mulai rutin makan buah. Ketika pandemi Covid-19 mewabah, saya juga mewanti-wanti anak saya untuk tidak lupa makan buah dan sayuran.
Dari dulu sebenarnya saya suka makan buah, tapi makannya jarang-jarang. Seketemunya saja. Biasanya sih ketika saya menghadiri suatu agenda yang ditugaskan kepada saya. Sajian buah bisa habis oleh saya. Hahaha...
Kesukaan makan buah ini juga "menular" kepada anak-anak saya. Sepertinya semua jenis buah disukainya. Mangga, apel, rambutan, durian, jeruk, pir, nangka, jambu air, jambu biji, dan banyak lagi.