Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Glamping" di Herman Lantang Camp, Kemping Rasa Hotel

25 Juli 2020   15:46 Diperbarui: 25 Juli 2020   15:40 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya perhatikan ada sekitar 30 tenda di area ini. Tenda yang saya inapi muat untuk lima orang. Itu pun masih ada cukup ruang untuk menyimpan barang-barang. Ketika saya sampai di sini, dua kasur busa, berikut bantal dan selimut sudah tertata rapi.

Harga saat itu sekitar Rp 675.000 per tenda dengan kapasitas 4 orang termasuk tiket masuk Taman Nasional Halimun Salak. Saya belum tahu tarif yang terbaru. Tapi ada harga khusus bagi anggota Mapala UI. Saya tidak tahu apakah saat itu, suami mengajak kemping di sini bayar atau tidak.

***

Dokpri
Dokpri
Ada apa di Herman Lantang Camp? Kalau bagi anggota Mapala UI atau mapala kampus lain, mungkin bukan nama yang asing lagi, mengingat Herman Lantang adalah seorang maestro di dunia penggiat alam dan pendakian gunung, yang juga sesepuh Mapala UI. Ia yang bersama Soe Hok Gie mencetuskan terbentuknya Mapala UI pada 12 Desember 1964 (waktu itu bernama Mapala Prajnaparamita).

Oh iya, akses ke Herman Lantang Camp ini cukup mudah. Tak begitu jauh dari area parkir Taman Nasional Halimun Salak dengan patokan Jeep warna coklat di kanan jalan. Dari situ tinggal jalan kaki melewati jembatan bambu sampai ada papan penunjuk arah menuju tangga ke area penginapan. 

Di sini, kita dapat pula melakukan trekking di hutan yang rimbun dan hijau. Tak jauh dari sini terdapat tiga curug eksotis: Curug Nangka, Curug Daun dan Curug Kaung. Ketiga curug ini ketinggiannya mencapai 20-30 meter. Tidak begitu jauh dari Herman Lantang Camp. 

Kita juga tidak akan tersesat karena sudah ada papan petunjuk yang mengarahkan. Jadi tinggal berjalan kaki saja. Ya hitung-hitung olahraga sambil melihat pemandangan yang menyejukkan mata. Pasti betah deh berlama-lama di sini.

Saya dan anak-anak pun menyusuri Curug Nangka. Jaraknya hanya sekitar 300 meter dari penginapan. Untuk ukuran saya sih itu dekat. Jalan kaki sekitar 10 menit tanjakan tangga dan 5 menit menyusuri sungai, sampai deh di Curug Nangka.

Sambil berkeliling menikmati arus air yang mengalir dari curahan air terjun, saya dan anak-anak tidak lupa mengabadikan moment ini. Jepret sana, jepret sini. Airnya begitu dingin, tapi anak-anak begitu menikmatinya. Banyak keluarga lain juga ikut berendam di air terjun.

***

Dokpri
Dokpri
Entah kapan saya terakhir ke sini. sepertinya saat masih pengantin baru. Berarti sekitar 16 tahun lalu (hmmm...apa iya?). Karena suami anggota Mapala UI, jadi saya selalu diajaknya "jalan-jalan" ke gunung atau bukit atau air terjun. Pokoknya yang bernuansa alam. Dan, kebetulan juga saya suka suasana alam, terutama pantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun