Saya perhatikan ada sekitar 30 tenda di area ini. Tenda yang saya inapi muat untuk lima orang. Itu pun masih ada cukup ruang untuk menyimpan barang-barang. Ketika saya sampai di sini, dua kasur busa, berikut bantal dan selimut sudah tertata rapi.
Harga saat itu sekitar Rp 675.000 per tenda dengan kapasitas 4 orang termasuk tiket masuk Taman Nasional Halimun Salak. Saya belum tahu tarif yang terbaru. Tapi ada harga khusus bagi anggota Mapala UI. Saya tidak tahu apakah saat itu, suami mengajak kemping di sini bayar atau tidak.
***
Oh iya, akses ke Herman Lantang Camp ini cukup mudah. Tak begitu jauh dari area parkir Taman Nasional Halimun Salak dengan patokan Jeep warna coklat di kanan jalan. Dari situ tinggal jalan kaki melewati jembatan bambu sampai ada papan penunjuk arah menuju tangga ke area penginapan.Â
Di sini, kita dapat pula melakukan trekking di hutan yang rimbun dan hijau. Tak jauh dari sini terdapat tiga curug eksotis: Curug Nangka, Curug Daun dan Curug Kaung. Ketiga curug ini ketinggiannya mencapai 20-30 meter. Tidak begitu jauh dari Herman Lantang Camp.Â
Kita juga tidak akan tersesat karena sudah ada papan petunjuk yang mengarahkan. Jadi tinggal berjalan kaki saja. Ya hitung-hitung olahraga sambil melihat pemandangan yang menyejukkan mata. Pasti betah deh berlama-lama di sini.
Saya dan anak-anak pun menyusuri Curug Nangka. Jaraknya hanya sekitar 300 meter dari penginapan. Untuk ukuran saya sih itu dekat. Jalan kaki sekitar 10 menit tanjakan tangga dan 5 menit menyusuri sungai, sampai deh di Curug Nangka.
Sambil berkeliling menikmati arus air yang mengalir dari curahan air terjun, saya dan anak-anak tidak lupa mengabadikan moment ini. Jepret sana, jepret sini. Airnya begitu dingin, tapi anak-anak begitu menikmatinya. Banyak keluarga lain juga ikut berendam di air terjun.
***