Dalam melayani pembeli, abang penjualnya memakai masker dan sarung tangan plastik. Ia terlihat begitu semangat melayani  konsumen. Dari sorot matanya saya bisa tahu ia melayani dengan senyuman. Sepertinya ia sudah mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan fase "new normal".
Sambil memandang jalanan yang sepi, kami pun menikmati santap pagi. Tak banyak obrolan. Mungkin karena terlalu fokus mengisi perut yang sedari tadi berteriak lapar. Â Tapi kami tak lama karena dapat informasi jika Menteri Koperasi sebentar lagi sampai di tujuan. Setelah 30 menit melaju, kami pun sampai di lokasi.Â
Sebelum masuk ke dalam gedung, kami dicek suhu tubuh dan diminta untuk mencuci tangan. Di dalam ruangan saya perhatikan kursi-kursi diset dengan berjarak. Para undangan yang sebagian besar pedagang di Pasar Kranggan Mas, memakai masker dan sarung tangan. Karena dibatasi, jumlah pedagang tidak sampai 30 orang.
Saya pun menikmati "pemandangan" ini dengan memperhatikan apakah pasar ini juga sudah beradaptasi dengan "new normal"? Dalam pandangan mata saya sih terlihat tempat mencuci tangan berikut sabun, ada petugas yang siap mencek suhu masyarakat yang berkunjung ke pasar itu, serta pedagang dan pembeli yang memakai masker.
Selama 30 menit di sana, tuntas sudah edisi "jalan-jalan" saya: Citayam - Jakarta - Bekasi - Citayam. Saya pun terhibur tidak lagi diliputi rasa bosan dengan pemandangan yang "itu-itu" saja: teras rumah, ruang tengah, dapur, kamar tidur, ruang televisi, dengan orang yang "itu-itu" saja: anak-anak, suami, dan asisten rumah tangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H