3. Imam Nawawi (1233-1277)
 Meski sebagian besar hidup di Damaskus, pengaruh Imam Nawawi di Harmayn sangat besar, terutama melalui kitab-kitabnya seperti Riyadhus Shalihin dan Al-Minhaj. Kitab-kitab ini banyak dipelajari di Harmayn dan terus menjadi referensi hingga kini. Â
 Metode Penyebaran Ilmu di Harmayn
Penyebaran ilmu di Harmayn dilakukan melalui berbagai metode yang menjadi tradisi intelektual Islam. Beberapa metode tersebut meliputi:Â Â
- Majelis Ilmu
Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah menjadi tempat utama berlangsungnya majelis ilmu. Para ulama mengajarkan berbagai disiplin ilmu, mulai dari tafsir, hadis, hingga ilmu alat seperti nahwu dan balaghah. Majelis ini terbuka untuk semua orang, sehingga menciptakan atmosfer belajar yang inklusif. Â
- Sistem Sanad
Salah satu ciri khas tradisi keilmuan Islam adalah sistem sanad, yaitu jalur transmisi ilmu dari guru ke murid. Di Harmayn, para ulama sangat memperhatikan keabsahan sanad, sehingga ilmu yang disampaikan memiliki otoritas yang tinggi. Â
- Karya Tulis
Para ulama yang tinggal di Harmayn juga banyak menulis kitab-kitab yang kemudian disebarkan oleh murid-murid mereka ke berbagai wilayah. Kitab-kitab ini tidak hanya berisi ilmu agama, tetapi juga panduan etika, politik, dan sosial. Â
- Hubungan Internasional