Akhirnya, tahun 1997, ekonomi Indonesia kacau dan masyarakat mulai protes. Mahasiswa turun ke jalan minta diadakan reformasi. Reformasi ini kayak usaha kita buat bersihin dan benerin sistem yang nggak jelas, biar lebih adil dan sesuai sama keinginan rakyat. Kita pengen yang namanya kebebasan, transparansi, dan tentunya, yang anti korupsi. Jadi, intinya, reformasi itu kayak kita lagi bikin perubahan besar supaya Indonesia jadi lebih keren dan sesuai sama keinginan rakyat. Puncak protes ini terjadi pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto nyerah dan digantikan sama B.J. Habibie sebagai presiden. Mantap, kan? Jadi, gitu deh ceritanya, guys! Demokrasi Pancasila di Orde Baru.
 DEMOKRASI PANCASILA MASA REFORMASI (1998 – SEKARANG)
Jaman Reformasi dimulai waktu Pak Soeharto ninggalin kursi presiden dan digantikan oleh Pak B.J. Habibie. Nah, di masa pemerintahannya tuh, Pak Habibie berusaha keras banget buat betulin sistem ekonomi, ngerombak urusan politik dan hukum, ngeluarin UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Berpendapat di Depan Umum. Selain itu, waktu Reformasi berlangsung, ideologi Pancasila terus diteriakin sampe sekarang. Bukan cuma gitu, usaha buat gantiin Pancasila dengan ideologi lain juga makin dikit.
Demokrasi di era Reformasi ini berasal dari Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, tapi diperbarui pelaksanaannya dan diperbaiki peraturan-peraturan yang gak demokratisnya. Termasuk di situ, dijelasin dengan rinci tugas dan tanggung jawab lembaga-lembaga pemerintah, yang punya hubungan yang jelas antara eksekutif, legislatif, sama yudikatif.
Demokrasi di masa Reformasi ini keliatan banget ada perubahan besar di bidang politik, di antaranya:
a. Pers jadi bebas;
b. Orang bebas bikin partai politik;
c. Pemilu jadi lebih demokratis;
d. Daerah punya otonomi;
e. Bebas buat terlibat dalam dunia politik.
Reformasi itu kayak bawa angin segar buat kita, terutama di urusan politik. Semua jadi lebih bebas, dari pers sampe pemilihan umum.