Mohon tunggu...
Neng Mustika Rani
Neng Mustika Rani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Untirta

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Realisasi Pendidikan Gratis di Banten Tak Seindah Ekspektasi

29 November 2020   10:36 Diperbarui: 29 November 2020   11:17 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika mengingat pada laporan sebelumnya yang menyatakan bahwa Provinsi Banten ini masih tertinggal dalam bidang pendidikan. Pemerataan pendidikan pun masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah Provinsi Banten. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga ada 48% sekolah di Banten yang rusak, dan juga banyaknya keluhan masyarakat terkait perbedaan kondisi kesejahteraan hingga pelayanan dasar di Banten Utara yang meliputi Tangerang sampai Cilegon dengan Selatan Banten seperti Pandeglang dan Lebak. Maka dari itu, mengapa pendidikan harus menjadi skala prioritas Pemprov Banten.

Lalu, kemana perginya dana Bosda yang seharusnya diturunkan untuk pemerataan pendidikan di Banten? Apakah bosda jatuh kepada pihak yang benar-benar dituju atau melewati berbagai "tikus" perantara sebelum sampai kepada pihak yang dituju?

Dimasa pandemik covid-19 ini pun masyarakat terus menerus disuguhkan dengan jargon pendidikan gratis, tapi kini tinggal janji belaka. Sungguh sangat miris, pendidikan gratis yang diharapkan terealisasi penuh guna mempermudah masyarakat kecil untuk mengenyam pendidikan, sekarang hanya janji manis pemprov saja.

Kondisi lemahnya sekolah secara sistematik akibat "tersandera" janji politik sekolah gratis yang didengungkan tanpa realisasi yang jelas patut diduga sebagai kejahatan dalam dunia pendidikan karena sangat "mematikan" potensi perkembangan dan kemajuan pendidikan di Banten. Janji pendidikan gratis ini juga seharusnya justru menjadi berkah bukan menjadi musibah. Padahal jika memang Pemerintah Provinsi Banten belum mampu membiayai pendidikan gratis, semestinya tidak usah memaksakan diri, apalagi terus menerus membangun citra dan opini tentang pendidikan gratis, sementara disamping itu sekolah semakin terseok-seok. 

Lebih baik meningkatkan kualitas para guru, lebih memperhatikan lagi untuk pembuatan aturan-aturan, pangkas aturan yang tidak perlu, dan juga memberikan sarana penyaluran bakat siswa yang merata bukan malah hanya mengumbar janji saja yang nyatanya tidak terealisasikan. Serta sangat diharapkan pula Pemerintah Provinsi Banten dan semua elemen masyarakat dapat memajukan mutu pendidikan yang sebagaimana sudah dijelaskan diatas bahwasaannya kemajuan suatu bangsa ditentukan dari sumber daya manusia yang maju.

*Penulis merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fisip, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun