Mohon tunggu...
Maulida Maulaya Hubbah
Maulida Maulaya Hubbah Mohon Tunggu... Penulis - Survive for Future

Mahasiswa Hukum Tata Negara

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Poligami (Politik Agama dalam Urgensi)

19 Maret 2019   22:00 Diperbarui: 19 Maret 2019   22:43 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak dapat dinafikan paradigma symbiotic merupakan paham yang paling sekufu dengan keberadaan sosiologis Indonesia, namun yang perlu diperhatikan secara intens, sejauh mana intervensi agama dapat masuk kedalam negara, dan sejauh mana negara dapat menyusup kedalam agama. Agama harus tetap dalam porosnya sebagai  Etic of Control suatu negara, dan negara tetap berjalan sesuai rotasinya sebagai Protector dari agama.

Harmonisasi jalinan hubungan akan tercipta saat agama tetap mencintai agama dan politik tetap mencintai politik sesuai tujuan masing-masing, namun keduanya memberikan sinergi dalam posisi berdampingan, tidak berselingkuh sehingga menimbulkan kecenderungan kekuatan pada satu sisi. Maka hal itulah yang perlu ditekankan kepada masyarakat bahwasannya jangan terlalu sempit dalam memahami agama, apalagi kita berlandaskan negara pancasila.(M2h)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun