***
Darsan kembali ke desanya dengan hati yang lapang dan pikiran yang penuh makna. Ia memutuskan untuk mengabdikan hidupnya bagi desa. Ia mengajarkan anak-anak membaca dan menulis, membantu para petani menanam pohon, dan mendirikan jembatan kecil di sungai yang sering meluap.
Kampung Langit perlahan berubah menjadi desa yang makmur. Penduduknya hidup dengan saling membantu, anak-anak tumbuh dengan ilmu, dan kehidupan di sana menjadi harmonis.
Di pintu gerbang desa, tertulis sebuah pantun:
"Langit bukan soal tempat tinggi,
Namun hati yang tak pernah sunyi.
Ilmu, sabar, dan berbagi,
Itulah kunci sejati."
Darsan kini dikenal sebagai cahaya Kampung Langit. Ia telah membuktikan bahwa Langit Keberkahan bukanlah sebuah tempat yang jauh, melainkan sesuatu yang bisa kita bangun di mana pun, asalkan ada niat, usaha, dan hati yang tulus.
***
Hidup adalah perjalanan. Setiap langkah, setiap rintangan, dan setiap pertemuan adalah bagian dari pembelajaran yang membawa kita lebih dekat pada makna sejati. Langit Keberkahan bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal dari pengabdian kepada sesama.