Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pahlawan yang Sebenarnya

18 Agustus 2024   23:04 Diperbarui: 19 Agustus 2024   00:15 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar bing image kreator digital

Bila keikhlasan hati dalam memimpin bukanlah sebuah landasan.

Sifat baik itu, terkikis dan terganti oleh sifat tamak serta sombong sebagai penguasa.

Ambisi hadir bagai syahwat! yang menuntut untuk segera dituntaskan.

Meski harus menindas rakyat yang sudah menderita.

Bertanyalah pada nurani,

wahai para pemimpin bangsa saat ini.

Harus disebut apa jika semua hal yang kau lakukan adalah untuk kepentingan pribadi?

Harus disebut apa jika kolega dan keluarga adalah dua golongan yang harus dibuat senang pertama kali?

Sementara rakyat, yang sudah jelata, semakin tersia-sia.

Apakah pantas bila kau disebut pahlawan?

Wahai tuan dan puan pemimpin negeri...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun