Mahesa berdiri dari duduknya lalu menghampiriku. "Terimakasih, Bu... Insya Allah akhir pekan ini, aku akan ajak Naila ke rumah."
Obrolanku dengan Mahesa beberapa hari lalu, berhasil membuatku gelisah. Masih ada waktu beberapa hari untukku mencari tahu, siapa wanita yang sedang dekat dengan, Mahesa.
Tanpa sepengetahuan, Mahesa. Aku mulai mencari tau lewat teman-temannya yang kerap main kerumah, informasi kudapatkan tentang siapa gadis itu, ya.... gadis biasa tidak ada keistimewaan apa pun.
*****
Dari jendela kamar dapat kulihat jelas kedatangan Mahesa bersama teman wanitanya. Bagaimana Mahesa memperlakukannya dengan lembut, dari mulai membukakan pintu mobil, hingga menggeggam jemari gadis itu. Berjalan menuju pintu rumah.
Aku masih menunggu Mahesa memanggilku kekamar, enggan sekali rasanya untuk menemui mereka.
Tidak berapa lama ketukkan pintu kamar terdengar. "Bu.... Apakah Ibu ada di dalam?" suara Mahesa dari balik pintu, tanpa menyahut aku lantas berjalan membukakan pintu kamar.
"Bu... Naila sudah ada di ruang tamu," ucap Mahesa, aku hanya mengagguk dan berjalan menuju ruang tamu. Di ikuti Mahesa.
Tiba di ruang tamu, gadis itu lantas berdiri dan menyambutku dengan mencium punggung tanganku dengan santun.
"Kenalkan, Bu... ini Naila Anandita," ujar Mahesa memperkenalkan gadis tersebut, aku menimpali dengan senyum dan sedikit bertanya tentang pribadinya.