Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kekalahan Sang Raja

19 Maret 2024   16:40 Diperbarui: 19 Maret 2024   21:07 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Photo: bing image kreatot digital AI

Aku percaya Ratu Anne adalah petarung tangguh dan cerdas, tapi Alexsander manusia licik. Sudah berapa banyak pedang di tangannya menelan korban.

"Lalu, ada pesan lagi?"

"Tidak yang mulia.... Yang Mulia Ratu Anne hanya berpesan agar saya melindungi yang mulia di wilayah tahta," ujarnya dan langsung membantuku menghalau lawan.

Sabetan-sabetan pedang mulai melukai tubuhku. Darah tak dapat di hentikan, tapi adrenalineku tak membuatku merasa sakit.

Focusku hanya kepada tahta dan Ratu Anne yang memenuhi isi kepalaku.

Tiba-tiba satu busur panah menacap di tepat di bahu kananku. Aku menatap nanar kepada seorang kesatria yang masuk kedalam istana dengan menunggang kuda.

"Aaarrrggghhh!!" geramku sambil menahan sekuat tenaga agar pedang tetap berada dalam genggamanku.

Aku hendak melompat menerjang kearahnya. Tiba-tiba benturan tameng logam menghantam kepalaku dan aku kembali terkulai di lantai istana.

Seorang berbadan besar, dengan topeng hitam menghampiriku seraya menghunuskan pedang.

"Menyerahlah Howard!" serunya lantang.

"Menyerah? Jangan mimpi kamu Alexander, aku dan Ratu Anne---"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun