Ramadhan Terakhir Ibu
Â
Rasa rindu akan aroma masakan ibu. rindu dengan senyumnya yang hangat, saat mata terbuka melawan kantuk di malam sahur awal ramadhan.
Demi semua itu. Aku rela mengajukan cuti kerja dan berdesakan di dalam kereta gerbong ekonomi menuju kampung halaman.
Senyum lebar ibu menyambut kedatanganku. Putri bungsu yang selalu ia rindu. Pelukan hangat penuh cinta, hadiah terindah yang tidak akan pernah kulupa.
Meja makan terisi penuh dengan hidangan-hidangan mengugah selera. Riuh canda dan tawa menjelang berbuka, menjadi warna suasana ramadhan. Hingga rebutan sajadah yang akan kami bawa ke masjid untuk sholat tarawih bersama kedua kakak lelakiku.
"Kania, ini sajadahmu sudah ada sama Ibu," ucap ibu kala itu.
Ah!... semua masih melekat dalam kenangan. Nasehat-nasehat ayah setiap kali selesai sholat subuh pun tidak pernah lagi kudengar. Karena saat ini ayah selalu menunaikan sholat lima waktu di masjid yang jaraknya tidak jauh dari rumahku.
****
Puasa di hari pertama momen yang sangat di rindukan. Semua bekumpul. Makan sahur dan berbuka dengan lauk dan sayur favorit masakan ibu. membuat rindu akan kenangan masa lalu. Rindu yang selalu muncul dan menguat di bulan penuh rahmat.