Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Andai Dia Tau

24 Februari 2024   13:37 Diperbarui: 24 Februari 2024   13:58 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto Bing Image Kreator AI

"Maukah kamu menjadi pacarku?" ujarnya langsung tanpa basa-basi, aku tersedak latte yang sedang kuminum, ucapannya seperti menutup lubang kerongkonganku secara tiba-tiba. Tidak kusangka Aryo secepat ini menyatakan isi hatinya. Seandainya dia tau jakunku sedang turun naik di balik mulusnya kulit leherku.

"Maaf, Aryo... kita baru saja berkenalan! Kamu belum tau siapa aku?" seruku.

sumber foto Bing Image Kreator AI
sumber foto Bing Image Kreator AI

"Aku rasa, sudah cukup mengenalmu. Tidak perlu waktu lama untuk mengenal wanita secantik kamu," ucapnya dengan keyakinan penuh. Duuuuuh...!!! Aku serasa melayang di udara mendengar ucapan laki-laki tampan di hadapanku. Namun aku segera tersadar sebelum aku terjatuh dalam khayal.

Jujur aku berada di tengah kebingungan, haruskah aku menerima Aryo? Tapi dia belum tahu siapa aku? Bagaimana jika dia tau masa laluku?

Aku berdiri dan berlalu meninggalkannya. Setengah berlari aku keluar dari kaffe, aku yakin Aryo pasti merasa heran dan bingung dengan reaksiku.

Aku terus berjalan menyusuri trotar. Tanpa menoleh apakah Aryo mengejarku atau tidak.

Aku duduk di bangku taman sisi jalan, memandang lalu lalang mobil yang hilir mudik di hadapanku.

"Sefia!" sebuah suara membuatku menoleh, ternyata Aryo mengejarku, ia mengikutiku.

'Kenapa kamu pergi? Apakah kamu menolakku?" tanyanya setelah berada di dekatku.

Menolak? Siapa yang bisa menolak pria setampan dan semapan Aryo? Hanya wanita bodoh yang bisa melakukan hal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun