Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Go, Strong Ladies

19 Januari 2024   11:02 Diperbarui: 19 Januari 2024   11:12 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber fhoto ilustrasi (iStock.fhoto)

Go! strong ladies

 

Pernah gak nonton film drakor "The World of The Married Couple" di episode terakhir? Kalau sudah.... Jangan lama-lama bapernya, film yang banyak menyedot emosi jiwa kaum hawa di tahun 2020an, ada banyak nilai positif dari film ini, terutama para wanita yang harus bisa hidup mendiri.

Kisah kehancuran rumah tangga dengan hadirnya orang ketiga selalu menjadi plot yang menarik dan menguras emosi para penonton maupun pembaca kisah Novel.

Bencana ini bisa menimpa siapa saja bukan saja untuk rumah tangga Ji Sun-Woo dan Lee Tae-ooh.

Masih segar dalam ingatan kasus yang sangat viral menimpa rumah tangga Inara dan Virgoun, yang di tuntut hak asuh anak karena di anggap tidak memiliki apa-apa.

Apakah kamu termasuk wanita yang berpikiran, jika menikah dan menjadi seorang istri lantas hidupmu akan terjamin? Jika iya... berarti pola pikirmu sudah harus di perbaiki.

Dalam hidup ini ada banyak ketidak pastian, jika kamu terbiasa bergantung dengan orang lain, bagaimana bisa menjadi wanita yang mampu menghadapi segala rintangan dan pemasalahan hidup. Yuk! Simak catatan kecil ini, agar kamu bisa dan siap menjadi Strong Ladies.

 Jadilah MACAN SADIS (Mamah Cantik Sadar Bisnis)

Seorang wanita setelah menikah memang tidak di wajibkan untuk bekerja, cukup mengurus rumah tangga, anak-anak dengan segala perintilan memiliki jam kerja selama 24 jam. Dengan begitu bukan berarti tidak boleh mengisi waktu luang dengan menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Saat ini di mana tekhnologi yang ada dalam genggaman, banyak bisnis yang bisa kita lakukan dari rumah, dari mulai usaha online, menulis, buka jasa foodand drink, atau freline-freline lainnya, jadi tidak ada alasan, kuncinya hanya satu, mau mengembangkan potensi diri.

Memiliki semangat untuk berkembang membuat wanita terlihat memilki nilai dan gak gampang di rendahkan oleh setiap orang tanpa terkecuali.

Suami bertugas mencari nafkan tapi bukan tambang duit

Jangan mentang-mentang suami bertugas mencari nafkah lantas di jadikan tambang duit. Jika kita punya waktu dan potensi, tidak ada salahnya memanfaatkan untuk mencari penghasilan, pun suami sudah mencukupi segalanya bukan berarti kita sebagai wanita terus hidup di zona nyaman sebagai istri, apapun bisa terjadi dalam biduk rumah tangga. Belajar dari kasus Inge Anugerah yang tidak memilki apapun berupa investasi atau yang lainnya setelah di gugat cerai Ari Wibowo. Miris bukan?

Menambah penghasilan tidak ada ruginya, uang yang kita hasilkan bisa di gunakan untuk, reward diri sendiri, sukur-sukur bisa untuk investasi atas nama pribadi.

Mandiri bisa membuat kita lebih kuat dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

Siapa yang bisa menjamin, hidup suami bisa sampai tua dalam mencari nafkah? Siapa yang bisa menjamin rumah tangga akan baik-baik saja hingga ajal memisahkan? Jika kita terus bergantung kemungkinan-kemungkinan yang mengerikan itu tidak akan menjadi mimpi buruk, jika kita terbiasa mandiri tidak akan membuat kita menjadi lumpuh dan kehilangan pegangan.

Kita memang tidak boleh berburuk sangka, tapi.... Tidak ada salahnya juga jika kita mengantisipasi semua kondisi yang akan terjadi.

Kemandirian membantu perekonomian keluarga

Menjadi istri bukan berarti harus menengadahkan tangan kepada suami, membantu mencari nafkah bukan serta merta melanggar kodrat sebagai seorang ibu rumah tangga.

Jika KDRT (Kurang Duit Dalam Rumah Tangga) bukan hal yang mustahil penghasilan istri menjadi penolong dalam perekonomian keluarga.

Mandiri membantu kita memiliki khasrima dan energi positif tersendiri

Tau gak? Kalau kemandirian memiliki aura positif yang bersinergi dengan semangat dan power pada diri seseorang.

Kemandirian membuat kita menjadi pribadi yang lebih tangguh dan membuat kita lebih cemerlang.

Coba bandingan wanita yang terbiasa mandiri dengan wanita yang terbiasa berpangku tangan, tentu akan ada banyak perbedaan yang mencolok, bukan?

Mandiri tidak selalu berkaitan dengan kemampuan mencari uang, dengan bertanggungg jawab terhadap hidup kita sendiri tanpa bergantung dengan siapapun termasuk suami, itu sudah menandakan kita wanita yang mandiri.

Ingat! Jangan menjadi wanita manja meski suami kaya raya, masa depanmu di tentukan oleh sikapmu hari ini!!!

Buat kamu-kamu yang sudah berada di tahap madiri, keep strong! Keep helth mental! Semangat terus.... Jangan lupa bahagia! Dunia tidak ada artinya tanpa kamu wanita hebat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun