Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sukses Tanpa Gelar

2 Januari 2024   09:22 Diperbarui: 2 Januari 2024   11:27 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukses Tanpa Gelar

Oleh: N. Salbiah

Orang yang sukses tanpa gelar kerap menjadi narasi yang menarik perhatian publik. Kesuksesan di anggap validasi, bahwa pendidikan tinggi bukan satu keharusan. Padahal hal ini tidak sepenuhnya benar, karena banyak manfaat yang di dapat dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Disamping kewajiban seorang anak untuk menuntut ilmu dan mencapai prestasi dalam bidang akademik.

Untuk mendapatkan sebuah pekerjaan dengan posisi dan gaji menggiurkan, tidak lepas dari priode sejuh mana kita berada dalam jenjang pendidikan akademik.

Lalu bagaimana dengan kaum marjinal, menengah kebawah yang masih merasakan beban biaya pendidikan terlampau tinggi? Faktor kemiskinan masih menjadi salah satu penyebab kaum marjinal untuk tidak menempuh pendidikan bahkan dalam jenjang pendidikan tingkat dasar.

Memenuhi kebutuhan pokok masih menjadi pilihan utama dalam kehidupan dari pada memenuhi kebutuhan pendidikan.

Biaya pendidikan di Indonesia, cendrung semakin mahal setiap tahunnya. Kenaikan harga di semua bidang komponen. Dari mulai, pendaftaran, Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) atau Uang Kuliah Tunggal (UKT), peralatan seperti buku dan alat tulis hingga transportasi, belum lagi biaya perintilan lainnya yang tidak pernah luput dalam setiap bulannya. semakin membebani biyaya mengenyam edukasi mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

Kesempatan selalu ada

Bagi yang tidak mampu meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, tidak ada yang tidak mungkin di era teknologi, ada banyak kelas-kelas online yang bisa di ikuti baik yang free maupun yang berbayar dengan harga yang tidak terlalu mahal, workshop-workshop dan seminar-seminar yang terbuka untuk umum, pilih sesuai bidang yang kita inginkan. Selama kita masih bisa memegang android dan mampu memebeli kuota, banyak kesempatan di depan mata.

Bagi yang mampu menempuh pendidikan tinggi hingga gelar sarjana, teruslah mengembangkan diri dari pemikiran-pemikiran yang kritis dan rasional. Ingat! Topi toga yang di kenakan memiliki banyak sudut, itu artinya seorang sarjana mampu menilai segala apapun yang ada di hadapannya dan melihat dunia dengan banyak sudut pandang.

Kesuksesan milik mereka yang selalu belajar

Pada dasarnya mereka yang sukses adalah mereka yang tidak berhenti belajar. Karena tanpa ilmu semua akan menemui jalan buntu.

Tanpa belajar seseorang tidak akan mendapatkan ilmu yang berguna dalam hidup, pembelajaran tidak hanya berkutat di sektor informal ada juga pembelajaran nonformal atau diluar sekolah dan keterampilan.

Karena itu jangan pernah memperolok orang yang berproses dengan jalur akademik, jangan pula memandang rendah kepada setiap orang yang belajar  dari Universitas kehidupan. Yang terpenting adalah semangat belajar dan menggali potensi hingga mencapai kesuksesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun