Mohon tunggu...
Neneng Maulyanti
Neneng Maulyanti Mohon Tunggu... Dosen - perempuan

pensiunan PNS dan dosen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pewarisan Nilai Budaya Jepang (Bagian Pertama)

21 Desember 2021   11:17 Diperbarui: 21 Desember 2021   11:27 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lebih spesifik lagi, Newman (1989: 8) mengulas tentang 7 kode etik Bushid dengan mengatakan: "There are seven virtues which are the pillars of the samurai's moral code: Rectitude/right decision (Gi), Courage (Yu), Benevolence (Jin), Respect (Rei), Honesty (Makoto), Honor (Meiyo), and Loyalty (Chugi)."

Gi, berkaitan dengan keharusan seorang samurai untuk bersikap, bertindak, dan berbicara atas nama kebenaran. Oleh karena itu muncul istilah 'ichi gon' yang diberikan untuk seorang samurai. Arti ichi gon adalah 'satu kata', yangdapat dimaknai bahwa kata yang keluar dari mulut seorang samurai dapat dipercaya. Samurai harus mengatakan hal yang sebenarnya, dan janji yang terucap akan dipenuhinya meskipun nyawa taruhannya.

Yu, dapat ditafsirkan bahwa seorang samurai harus memiliki keberanian, baik untuk menjalankan tugas yang diembannya, maupun mempertahankan harga dirinya.

Jin, mengisyaratkan bahwa seorang samurai harus memiliki empati yang tinggi untuk dapat melakukan kebajikan.

Rei, dapat dimaknai bahwa samurai tidak boleh bertindak semena-mena, dan harus menghargai sesama dalam rangka menciptakan keselarasan hidup bermasyarakat.

Makoto berkaitan dengan kejujuran. Artinya seorang samurai harus jujur. Dengan kata lain, seorang samurai memilih diam daripada mengatakan sesuatu yang tidak benar.

Meiyo berkaitan dengan harga diri, yang mana seorang samurai akan memilih melakukan harakiri (cara mati dengan merobek perutnya dengan menggunakan pedang pendek), daripada harus menanggung rasa malu.

Chugi berkaitan dengan loyalitas yang harus dipegang teguh oleh seorang samurai. Loyalitas yang dimaksud, tentu saja loyal terhadap negara/kerajaan maupun terhadap majikannya.

Konsep hidup samurai dengan 7 kode etiknya tidak lepas dari konsep Giri, Ninjo, Honne, dan Tatemae yang wajib dipegang teguh. Konsep giri merupakan salah satu kewajiban moral yang harus dijalani sesuai harapan masyarakat. Ninjo adalah perasaan yang terdapat pada manusia pada umumnya yang mungkin sesuai dengan giri atau mungkin sebaliknya. 

Cakupan orang yang memahami ninjo akan mampu mengetahui kebaikan orang lain, berempati, dan sepakat masuk ke dalam hubungan insani. Honne berkaitan dengan apa yang sebenarnya dirasakan atau diinginkan yang mungkin bertentangan dengan harapan umum sesuai posisinya, dan biasanya ini disembunyikan (tidak diungkapkan). 

Sedangkan tatemae adalah ekspresi wajah atau perilaku yang ditampilkan di hadapan publik dan disesuaikan dengan harapan publik. Maksud dari honne dan tatemae adalah ekspresi atau sikap yang diupayakan agar sesuai dengan harapan umum, sementara perasaan dan keinginan pribadi sedapat mungkin disembunyikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun