Mohon tunggu...
Nenden Widha Soraya
Nenden Widha Soraya Mohon Tunggu... -

Bachelor of Industrial Engineering Telkom University Staff Biro Litbang dan Kendali Mutu LPP Al Irsyad Al Islamiyyah Karawang

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Menghafal Quran : Project Seumur Hidup

6 Januari 2017   16:19 Diperbarui: 6 Januari 2017   16:25 2035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

1. Jauhi maksiat, seperti apa yang telah dijelaskan sebelumnya yaa. Ingat ingatt ting!

2. Bersahabat dengan Al Quran. Dikit-dikit Quran, dikit-dikit Quran. Bangun tidur Quran, habis sholat Quran, lagi istirahat Quran, mau tidur Quran. Lagi luang baca Al Quran, kalau bosen murajaah hafalan, bosen lagi tadabbur makna / kandungan Al Quran, bosen bosen bosen mending nambah hafalan Quran. Intinya tiada waktu tanpa Al Quran. Waa mantapp, udah kaya pesantren, karantina Al Quran yaa.

3. Berkumpul di dalam halaqoh / majelis ilmu / berkumpul bersama dengan orang-orang sholeh. Mereka yang mampu mengingatkan kita ketika sedang futur. Mereka yang mampu menyemangati kita ketika lelah dan bosan. Mereka yang mampu me-recharge semangat kita ketika sedang down. Nahh kalau semuanya sedang down gimana? Yaa minta nasihat ke Ustad / Ustadzah, begitu kok repott.

4. Diulang saat sholat. Tuhh kan kata aku juga apaa? Diulang saat sholat. Beneran deh, ampuh! Yuk sholat, makin semangat mendirikan sholat deh, biar hafalan Qurannya juga tambah banyak, biar beneran jadi hafidzul Quran, aamiin.

Masih ngga hafal-hafal jugaa? Innalillahi (7). Coba instrospeksi diri, evaluasi diri, bermuhasabah, jangan-jangan kita banyak dosanya, banyak nodanya, Innalillahi (8). Taubat-taubaatt!

Sebagai intermezo nih yaa. Ada sebuah cerita. Di Rengas Dengklok Kab. Karawang ada seorang Ustad yang bernama Ustad Ismail. Beliau merupakan seorang hafidzul Quran. Ustad Ismail Al Hafidz. Di saat beliau duduk di bangku sekolah, beliau mulai menghafal Quran. Selama 3 tahun, di saat SMA, beliau mampu menghafal Quran sebanyak 7 juz, masyaAllah.

Nahh kalau anak jaman sekarang, SMA bukannya ngafalin Al Quran malah pacar-pacaran, trek-trekan, main games online, innalillahi (9). Tapi ngga semua anak jaman sekarang sihh, yakin pemuda Islam akan bangkit, Allahu Akbar!!

Selepas sekolah, beliau mengalami kecelakaan. Salah satu matanya terkena senapan angin ketika ada temannya yang sedang bermain. Jadilah Allah mengambil salah satu penglihatannya itu. Setelah itu, mata yang sebelahnya lagi malah terkena gangguan syaraf, masih ada hubungannya akibat mata yang terkena senapan angin itu. Jadilah Allah mengambil kedua atau seluruh penglihatannya itu. Namun apa yang terjadii? Setelah menjadi tuna netra / buta tidak melihat, beliau malah mengkhatamkan hafalan Qurannya, 23 juz (30 juz - 7 juz) hanya dalam waktu 10 bulan, masyaAllah, Allahu Akbar! Allah Maha Besar!!

Coba deh renunginn. Yang penglihatannya diambil Allah aja mampu mengkhatamkan hafalan Quran. Kitaa? Yang diberi penglihatan sempurna malah susah banget buat ngafalin Quran. Itu sebabnya, di dalam diri kita harus ada kesadaran (kesadaran dari dalam diri sendiri) untuk berniat menghafalkan Quran. Yaa seengganya niat dulu ya, kalau ngga hafal Quran juga, seengganya udah punya pahala niat kann? Berniat, minta pertolongan agar dimudahkan oleh Allah, memulai, mencoba, action, dan belajar istiqomah. Seharusnya.

Ustad Ismail pernah nanya. Kalian mau mudah-cepat menghafal Quran?? Nahh buta dulu matanya seperti saya. Hmm tersenyum. Ustad Ismail juga pernah ditanya. Gini nihh. Ustad, kalau penglihatannya dikembalikan mau atau ngga? Ustad Ismail malah menjawab ngga mau, ngga perlu. Biar penglihatannya yang telah diambil, menjadi pembela bagi dirinya kelak di yaumil akhirat, masyaAllah. Ustaaadddd.

Syarat Menghafal Al Quran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun