Selalu hadir di kelas
Mahasiswa baru terkenal dengan semangat juangnya di awal semester dan selalu hadir dalam setiap perkuliahan. Tetapi hadir yang saya maksud di sini bukan hadir secara fisik saja melainkan juga secara mental. Artinya, kita harus memiliki kesiapan mental untuk belajar.
Belajar mencatat bagian-bagian penting dari pemaparan materi, sebab dosen pengampu biasanya akan memberikan materi ajarnya. Bagaimana kalau dosen tidak memberikan? Kita fokus pada pembelajaran di kelas.
Caranya adalah dengan merekam perkuliahan dari ponsel kita sehingga ketika ada bagian yang terlewat dari catatan, kita bisa mendengarnya kembali.
Memperbaiki catatan perkuliahan
Menulis selama dosen menjelaskan adalah tantangan juga ketika kita kuliah. Terkadang ada dosen yang sekadar membacakan isi salindia di layar proyektor, ada yang irit menulis di salindia tapi kaya dalam pemaparan, ada yang suaranya terlalu pelan dan lainnya.
Alhasil, seringkali catatan selama perkuliahan lebih mirip mural atau doodle. Dengan merapikan dan memperbaiki catatan perkuliahan, kita tanpa sadar sedang mengulas kembali materi di kelas dan mengingat mengapa kita menulis apa yang ditulis.
Mencari topik penelitian
Jangankan seorang maba, seringkali mahasiswa lama pun mengalami kesulitan dalam menentukan topik penelitian. Tetapi bukan berarti para maba kemudian menyudahi keinginan atau tuntutan menulis penelitian.Â
Dalam setiap perkuliahan dengan bobot 2 -3 SKS, biasanya materi yang diberikan sangat padat dan begitu banyak topik yang dapat diangkat.Â
Kalau dosen pengampu mata kuliah memberikan topik tertentu, kita tinggal mengikutinya dan mendalami topik itu.
Ketika dosen pengampu meminta kita berpikir kritis dengan mengkritisi hasil bacaan, ini yang bisa menjadi tantangan tersendiri.Â