Lalu apa makna memiliki?Â
Menurutku, memiliki seperti pohon pada buah.
Pohon menumbuhkannya, memberi sari-sarinya, tapi saat prosesnya selesai buah harus pergi.Â
Menjemput takdir yang memang harus ia penuhi.Â
Memiliki juga seperti aku dan matahari senja.Â
Aku tak pernah bisa menahannya untuk tetap di sana, tapi ia tetap milikku saat itu, beberapa menit saja sudah cukup.Â
Indahnya tetap sama.Â
Memiliki juga seperti langit pada bulan.
Langit, tak selalu memiliki bulan yang utuh.
Ia kadang sabit atau bahkan kosong, tapi langit tetap menerima bulan apa adanya.Â
Memiliki tak bersandingan dengan kata 'selamanya' atau 'seutuhnya'Â