Mohon tunggu...
Nenden SuryamanahAnnisa
Nenden SuryamanahAnnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hanya seseorang yang sedang belajar menulis dan belajar menyampaikan opininya lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hakikat Memiliki

14 November 2022   22:13 Diperbarui: 14 November 2022   22:19 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu hakikat memiliki? 

Jika tentang 'seluruhnya punyaku'

Sepertinya aku tak pernah memiliki apapun.

Bahkan Jiwaku saja separuhnya milik takdir.

Takdir menyuruhnya pulang, aku tetap tak bisa buatnya bertahan. 

Atau memiliki itu sama seperti sebuah tanda tak kasat mata 'itu miliku jangan ambil'

Berarti aku tetap tak punya apa-apa. 

Karna barang tetap bisa hilang dan manusia tetap bisa pergi, mencabut tanda itu tiba-tiba tanpa aba-aba. 

Mungkin, mungkin memiliki itu seperti keterikatan 'aku punya kamu, kamu punya aku' 

Tapi kalau maknanya seperti itu, aku tidak mau memiliki apapun. 

Karna pada akhirnya akan membuatku kehilangan diriku sendiri

Lalu apa makna memiliki? 

Menurutku, memiliki seperti pohon pada buah.

Pohon menumbuhkannya, memberi sari-sarinya, tapi saat prosesnya selesai buah harus pergi. 

Menjemput takdir yang memang harus ia penuhi. 

Memiliki juga seperti aku dan matahari senja. 

Aku tak pernah bisa menahannya untuk tetap di sana, tapi ia tetap milikku saat itu, beberapa menit saja sudah cukup. 

Indahnya tetap sama. 

Memiliki juga seperti langit pada bulan.

Langit, tak selalu memiliki bulan yang utuh.

Ia kadang sabit atau bahkan kosong, tapi langit tetap menerima bulan apa adanya. 

Memiliki tak bersandingan dengan kata 'selamanya' atau 'seutuhnya' 

Memiliki bersanding dengan kata 'sampai kapan?' dan 'apa saja?' 

Memiliki menurut ku dekat sekali dengan kata iklas dan cukup. 

Karna saat kita terus menuntut sesuatu dari yang menjadi milik kita, hakikatnya, kita tak akan pernah pantas untuk memilikinya.

Mesjid Al-Furqon, November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun