Seminar dan kuliah umum yang dilaksanakan oleh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), memberikan edukasi tentang tidak perlunya memahami Islam secara mendalam karena dikhawatirkan bisa melahirkan bibit generasi radikal. Namun, dengan tidak adanya pemahaman agama yang menyeluruh, justru melahirkan generasi alay dan begal yang menjadi potret buram kurangnya pemahaman Islam pada generasi kekinian.
Mengurangi sekolah Islam dan pendidikan bermuatan Islam membuktikan sekularisme yang menjalar di negri ini. Agama malah dianggap sebagai ancaman, bukan menjadi landasan menata kurikulum pendidikan. Jika Islam dipisahkan dari kehidupan, bisa jadi generasi negeri ini akan habis termakan ide liberalisasi dan menjadi korban penerapan sistem kapitalisme. Ujung-ujungnya, kerusakan semakin parah dalam semua lini kehidupan. Bagaimana seks bebas, tawuran antar pelajar, narkoba, dan seabreg masalah generasi muda lainnya membuktikan bahwa tanpa Islam, generasi penerus bangsa ini akan hancur.
Karena itu, sekolah Islam bukanlah tempat cikal bakalnya terorisme, yang harus dikurangi jumlah sekolanya dan dihambat pendiriannya. Namun sekolah Islam dapat menjadi salah satu wadah untuk memahamkan masyarakat tentang Islam yang dapat mencerdaskan generasi di Indonesia, menjadikannya generasi cemerlang untuk memajukan masa depan bangsa ini. Wallohu’alam bishshowab