Mohon tunggu...
Penulis Katapang
Penulis Katapang Mohon Tunggu... -

Alirka darah dengan syariatNya, hentikan nafas karena jannahNya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuding Munculkan Terorisme, Sekolah Islam Harus Dikurangi?

27 Februari 2017   23:03 Diperbarui: 1 Maret 2017   08:00 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seminar dan kuliah umum yang dilaksanakan oleh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), memberikan edukasi tentang tidak perlunya memahami Islam secara mendalam karena dikhawatirkan bisa melahirkan bibit generasi radikal. Namun, dengan tidak adanya pemahaman agama yang menyeluruh, justru melahirkan generasi alay dan begal yang menjadi potret buram kurangnya pemahaman Islam pada generasi kekinian.

Mengurangi sekolah Islam dan pendidikan bermuatan Islam membuktikan sekularisme yang menjalar di negri ini. Agama malah dianggap sebagai ancaman, bukan menjadi landasan menata kurikulum pendidikan. Jika Islam dipisahkan dari kehidupan, bisa jadi generasi negeri ini akan habis termakan ide liberalisasi dan menjadi korban penerapan sistem kapitalisme. Ujung-ujungnya, kerusakan semakin parah dalam semua lini kehidupan. Bagaimana seks bebas, tawuran antar pelajar, narkoba, dan seabreg masalah generasi muda lainnya membuktikan bahwa tanpa Islam, generasi penerus bangsa ini akan hancur.

Karena itu, sekolah Islam bukanlah tempat cikal bakalnya terorisme, yang harus dikurangi jumlah sekolanya dan dihambat pendiriannya. Namun sekolah Islam dapat menjadi salah satu wadah untuk memahamkan masyarakat tentang Islam yang dapat mencerdaskan generasi di Indonesia, menjadikannya generasi cemerlang untuk memajukan masa depan bangsa ini. Wallohu’alam bishshowab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun