Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan merupakan kunci keberhasilan pembangunan ekonomi sebagaimana Visi Indonesia 2045. Pembangunan yang inklusif sosial, ekonomi, dan lingkungan penting bagi Indonesia maupun bagi bangsabangsa di dunia.Â
Pembangunan Rendah Karbon (PRK) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) bersifat inklusif dalam pencapaian target nasional dalam mitigasi emisi, yang mana pada dokumen ini memfokuskan pada pembangunan berbasis lahan sebagai sektor kedua setelah sektor energi sebagai sumber emisi terbesar di Indonesia. Selain aspek emisi, penurunan keanekaragaman hayati, dan peranan kedua ekosistem sebagai penyedia jasa ekosistem menjadi pertimbangan dalam pengelolaan ekosistem gambut dan mangrove yang berkelanjutan hingga tahun 2045.
Sistem pengelolaan lahan basah di wilayah Banjarmasin Timur biasanya melibatkan beberapa komponen kunci untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif dari aktivitas manusia. Berikut adalah beberapa langkah dan strategi yang umumnya diterapkan:
Pemetaan dan Inventarisasi: Melakukan pemetaan lahan basah untuk memahami distribusi dan kondisi saat ini. Ini termasuk inventarisasi flora, fauna, dan kondisi tanah serta kualitas air.
Perencanaan dan Pengaturan Tata Ruang: Menetapkan rencana tata ruang yang mengintegrasikan area lahan basah dengan penggunaan lahan lainnya, memastikan bahwa area ini tidak terkonversi menjadi lahan terbangun atau pertanian tanpa kontrol.
Restorasi dan Konservasi: Melakukan kegiatan restorasi untuk memperbaiki kondisi lahan basah yang telah rusak. Ini bisa melibatkan penanaman kembali vegetasi asli, pemulihan kualitas air, dan pengendalian pencemaran.
Pengawasan dan Penegakan Hukum: Menetapkan sistem pengawasan untuk mencegah kegiatan ilegal yang dapat merusak lahan basah, seperti penebangan liar, penggundulan, atau pencemaran. Penegakan hukum yang ketat juga diperlukan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang ada.
Pendidikan dan Penyuluhan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya lahan basah melalui program pendidikan dan penyuluhan. Keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan dan konservasi lahan basah sangat penting.
Manajemen Risiko Banjir: Mengintegrasikan lahan basah dalam sistem manajemen risiko banjir untuk mengurangi dampak banjir, karena lahan basah dapat berfungsi sebagai penyerap air alami dan mengurangi aliran permukaan.
Kolaborasi dan Kemitraan: Bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta, untuk mendukung pengelolaan lahan basah secara efektif.
Pengelolaan yang efektif memerlukan pendekatan holistik dan partisipatif untuk memastikan keberlanjutan dan kesehatan ekosistem lahan basah di Banjarmasin Timur.
Tujuan pengelolaan lahan basah di Banjarmasin Timur umumnya meliputi:
Konservasi Biodiversitas: Melindungi berbagai spesies flora dan fauna yang bergantung pada ekosistem lahan basah untuk habitat dan sumber daya hidup mereka.
Pengendalian Banjir: Mengurangi risiko banjir dengan memanfaatkan kemampuan lahan basah dalam menyerap dan menampung air hujan, sehingga membantu mengatur aliran air dan mencegah banjir.
Perbaikan Kualitas Air: Menjaga dan meningkatkan kualitas air dengan menyaring polutan dan sedimen dari aliran air yang masuk ke lahan basah.
Pencegahan Erosi Tanah: Mengurangi erosi tanah dengan menjaga vegetasi yang stabil di lahan basah, yang membantu menahan tanah dan mengurangi sedimentasi di sungai dan saluran air.
Peningkatan Keberlanjutan Ekosistem: Memelihara fungsi ekologis lahan basah yang penting bagi keseimbangan ekosistem lokal, seperti penyimpanan karbon, siklus nutrisi, dan penyediaan habitat bagi spesies liar.
Pemanfaatan Berkelanjutan: Mengelola lahan basah dengan cara yang memungkinkan pemanfaatan berkelanjutan tanpa merusak fungsi ekologisnya, seperti untuk kegiatan perikanan tradisional atau ekowisata.
Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya lahan basah dan melibatkan mereka dalam upaya konservasi dan pengelolaan.
Dengan tujuan-tujuan ini, pengelolaan lahan basah di Banjarmasin Timur bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan manusia dan pelestarian lingkungan.
Mengapa lahan gambut begitu penting?
Air: Lahan Gambut dapat menyerap air hujan, mencegah terjadinya banjir, melepaskan air secara perlahan-lahan, dan menjamin pasokan air bersih sepanjang tahun.
Makanan: Jutaan orang bergantung pada lahan gambut sebagai kawasan untuk menggembala ternak, penangkapan ikan, dan melakukan kegiatan pertanian
Spesies: Hutan rawa gambut tropis merupakan rumah bagi ribuan hewan dan tumbuhan, Â termasuk spesies langka dan terancam punah seperti orangutan dan harimau Sumatera.
Perubahan iklim: Lahan gambut mengandung dua kali lebih banyak karbon dari hutan yang ada di seluruh dunia. Ketika terganggu atau dikeringkan, lahan gambut dapat menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca.
Lahan Basah terbagi dalam beberapa jenis yakni, Lahan Basah perkebunan, Lahan basah Holtikultura sayur, Holtikultura Buah dan Bahan pangan.
Berikut gambar lahan basah wilayah Banjarmasin Timur yang diambil dari GPSMapCamera:
Lahan basah meliputi sebagian kecil dari permukaan bumi ini,  namun merupakan sistem yang sangat penting  bagi alam seperti pembuluh darah bagi seluruh bentang alam. Kekayaan alamnya sangat besar dan penting untuk kehidupan manusia. Lahan basah berfungsi sebagai sumber dan pemurni air, pelinding pantai dan penyimpan karbon terbesar di planet ini. Lahan basah juga sangat penting untuk pertanian dan perikanan. Oleh karenanya dunia tanpa lahan basah seperti dunia tanpa air. Dikutip dari halaman : https://indonesia.wetlands.org/id/wetlands/mengapa-lahan-basah-penting/
Pengelolaan yang tepat melibatkan perlindungan dari konversi lahan, pencemaran, dan kerusakan ekosistem. Ini termasuk kebijakan, regulasi, serta partisipasi masyarakat untuk memastikan lahan basah tetap dapat memberikan manfaat ekologis dan ekonomi yang vital.
Berdasarkan kesimpulannya, lahan basah di Banjarmasin Timur memiliki nilai ekologis yang sangat tinggi, namun memerlukan perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati untuk mempertahankan manfaatnya bagi lingkungan dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H