Tiada kata terucap sudahÂ
Lambaian tangan lelah lunglaiÂ
Hanya doa tiada henti dikeheningan malamÂ
Tanah kuburan subur tumbuhi hilalang
Puluhan tahun tak terulang kembaliÂ
Batu nisan kian berlumut hijau menyelimutinya Â
Namun Budi bahasa mu kian melekat di hatiÂ
Nasehat kian kokoh di pikiran suciÂ
Kata demi kata masih terngiang di daun telingakuÂ
Raut wajah saat bengis pun terbayang sudahÂ
Seakan daku masih di bangku sekolahÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!