Mohon tunggu...
Nelwiza
Nelwiza Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas 7

Guru Kelas 7

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kugenggam Erat Ucapan-Mu

8 September 2024   11:11 Diperbarui: 8 September 2024   11:17 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata demi kata bagai taburan bunga melati 

Semerbak tiap ruangan sampai ke beranda depan 

Bahkan tercium ke langit langit teratas 

Memberikan kesejukan ke sekujur tubuh 

Tersentak Menggigil kedinginan

Berurai air mata menganak sungai tak sanggup selendang sutra untuk menampung

Sebagai santapan rohani pembersih jiwa 

Semua karatan terbawa hanyut oleh nya 

Tiada sisa putih bersih bagaikan kertas tanpa noda 

Itulah dia untaian kata demi kata 

Memberi makna tersendiri 

Genggam erat tak kan lepas dari kepalan 

Jari jemari 

Walau tersiram butiran salju 

Akan tetap meninggalkan lukisan yang indah 

Berselancar disetiap waktu 

Takkan tergelincir terbawa oleh derasnya arus 

Huruf demi huruf tertelan sudah tak sanggup keluar walau menguap oleh desakkan ngantuk berat 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun