Kata demi kata bagai taburan bunga melatiÂ
Semerbak tiap ruangan sampai ke beranda depanÂ
Bahkan tercium ke langit langit teratasÂ
Memberikan kesejukan ke sekujur tubuhÂ
Tersentak Menggigil kedinginan
Berurai air mata menganak sungai tak sanggup selendang sutra untuk menampung
Sebagai santapan rohani pembersih jiwaÂ
Semua karatan terbawa hanyut oleh nyaÂ
Tiada sisa putih bersih bagaikan kertas tanpa nodaÂ
Itulah dia untaian kata demi kataÂ
Memberi makna tersendiriÂ
Genggam erat tak kan lepas dari kepalanÂ
Jari jemariÂ
Walau tersiram butiran saljuÂ
Akan tetap meninggalkan lukisan yang indahÂ
Berselancar disetiap waktuÂ
Takkan tergelincir terbawa oleh derasnya arusÂ
Huruf demi huruf tertelan sudah tak sanggup keluar walau menguap oleh desakkan ngantuk beratÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H